Bogorejo – Beberapa desa di Blora telah merayakan sedekah bumi., sebuah perayaan adat jawa yang lazimnya dilaksanakan setelah panen padi.
Perayaan yang identik dengan sajian Dumbeg, Nogosari dan jajanan berbahan dasar tepung beras lainnya membuat kebutuhan tepung beras meningkat. Daripada membeli tepung beras instan, banyak warga memilih menyelep (menggiling) beras yang ada.
Sadik (44), pemilik jasa selep beras di dusun Randugong desa Nglengkir, Bogorejo ini bisa mendapatkan keuntungan yang lumayan ketika musim sedekah bumi. “Selain melayani selep beras, sering juga warga sini nyelep jagung untuk dibuat nasi jagung. Sekilo-nya, seribu lima ratus rupiah (tarif).” ujar Sadik.
Gober (38), tukang selep gabah keliling juga tidak kalah sibuknya. Dengan hanya memakai kaos ditambah dengan kacamata hitam, ayah satu anak ini siap menjemput rejeki di desa-desa. Trayek selep gabah keliling Gober adalah desa-desa di kecamatan Bogorejo bagian timur. Musim sedekah bumi seperti saat ini, Gober menjemput rejeki di desa Sendangrejo, Gayam, Tempurejo sampai desa Nglengkir.
Untuk setiap karung, Gober mematok tarif delapan ribu rupiah. “Kalau dedak-nya ditinggal, bisa gratis. Musim panen ini, paling sedikit bisa nabung 150 ribu tiap hari” kata Gober yang memiliki nama asli Sutrisno ini.
Selain Sadik dan Gober, ada ratusan tukang selep di Blora yang musim ini mendapatkan berkah dari perayaan tahunan, sedekah bumi [.]
Reporter : Khoirunniam