Jipang ( 11/02/2016 ) Bengawan Solo, sungai terpanjang di pulau jawa ini memisahkan secara alami dua provinsi yang berdekatan, Jawa Tengah – Jawa Timur. Membentang sepanjang 548,53 Kilometer melewati tiga wilayah administratif utama, yaitu wilayah administratif hulu, wilayah administratif tengah dan wilayah administratif hilir. Wilayah administratif hulu meliputi Kabupaten Wonogiri, Karanganyar, Ponorogo, Boyolali, Sragen dan Klaten. Wilayah administratif tengah meliputi Kabupaten Sukoharjo, Solo, Ngawi, Madiun, Magetan, Blora dan Cepu. Sedangkan Wilayah administratif hilir Bengawan Solo adalah Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik.
Pada masa lalu, sungai legendaris ini mengilhami banyak karya istimewa pada jamanya, salah satunya adalah lagu gubahan Sang Maestro, Gesang yang berjudul Bengawan Solo. Sungai yang mengalir sepanjang tahun ini kerap merendam rumah warga di musim penghujan, tetapi mencukupi kebutuhan air pertanian di lahan di sekitarnya sepanjang tahun.
Di saat sebagian besar wilayah pertanian di Kabupaten Blora mengalami kekeringan, lahan di sepanjang Bengawan solo mendapatkan air yang cukup. Banyak potensi pertanian di daerah ini, sebut saja padi, kacang tanah dan palawija yang lain hidup subur di lahan ini. Potensi strategis ini akan sangat membantu terbukanya lapangan kerja dengan pengelolaan yang baik dari Pemerintah Kabupaten Blora.
Beberapa aktivitas pemerintah untuk pengembangan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo mulai dijalankan. Di tahun 2016 ini akan dibangun tanggul sebagai antisipasi banjir di saat sungai Bengawan Solo meluap. Maklum saja, setiap musim penghujan luapan air dari Bengawan Solo menjadi bencana tahunan bagi warga sekitar sungai. Proyek pembangunan tanggul di Bengawan Solo ini dilaksanakan secara bertahap, tahun ini pembangunan tanggul dilaksanakan sepanjang desa Sumberpitu hingga desa Getas.
Dinamisnya kehidupan di kanan – kiri tepi bengawan terasa di desa Jipang. Terletak kurang lebih tujuh kilometer arah selatan kecamatan Cepu. Terbagi menjadi tiga dukuh, dukuh Judan, dukuh Perum Purnawirawan TNI AURI, dan dukuh Jipang. Berbatasan dengan desa Ngloram dan Kapuan di sebelah barat, desa Payaman Kabupaten Bojonegoro di sebelah selatan dan timur dan desa Getas di sebelah utara. Perbatasan dengan desa Payaman Kecamatan Ngraho, Bojonegoro adalah sungai Bengawan Solo. Kondisi geografis ini membuat warga desa Jipang harus melintasi Bengawan Solo saat melakukan aktivitas perdagangan di desa Payaman.
Salah satu cara untuk melintasi Bengawan Solo adalah dengan menggunakan ojek perahu. Alternatif yang lain adalah menggunakan jalur darat yang berarti harus memutar melewati Cepu Kota. Dengan ojek perahu, waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke “ Provinsi Jawa Timur “ hanya beberapa menit dengan biaya yang sangat murah, dua ribu rupiah.
Pemakai jasa ojek perahu ini sebagian besar adalah para pedagang dari desa Jipang dan pedagang desa Payaman. Salah satu pengguna jasa ojek perahu, Ajir ( 40 ) menuturkan betapa efektifnya moda transportasi ini sebagai penghubung jalur ekonomi dua provinsi. “ untuk ke jawa timur, orang – orang ( para pedagang ) memlilih menggunakan ojek perahu, lebih murah bahkan sangat murah. Biayanya hanya dua ribu rupiah, mau coba ? “ ujarnya kepada reporter Bloranews.com.
Para pengemudi ojek perahu ini biasanya berjaga di bantaran sungai Bengawan Solo, bahkan sampai membuat semacam pangkalan untuk menunggu pemakai jasa. Para pengemudi ini tidak menunggu sampai perahu penuh, begitu ada pelanggan seketika itu langsung dilayani.
Mencoba melintasi sungai Bengawan Solo menjadi kenangan menarik bagi para pengguna jasa ini untuk pertama kali. Perahu Kayu ukuran sedang bersiaga dengan posisi berlawanan arah dengan arus sungai, gerak pertama dari perahu adalah melawan arus sungai. Dengan arah laju sudut runcing kemudian perahu mergerak mundur hingga berhenti di dermaga seberang. Bagi para pemula, pengalaman menggunakan moda transportasi ini cukup menegangkan, apalagi jika mengingat bahwa sungai bengawan Solo memiliki kedalaman yang cukup menenggelamkan orang dewasa.
Arus yang tidak terlampau deras membuat pengalaman menaiki ojek perahu di desa Jipang menyenangkan. Mungkin suatu kali, anda harus mencoba melintasi Sungai Bengawan Solo dengan moda transportasi ini. Bersama pasangan anda, atau orang – orang tercinta.
Reporter : Djalu T. P
Fotografer : Az Zulfa