Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat menuntut adaptasi teknologi komputer, dalam hal ini jaringan, untuk mendistribusikan setiap sumber-daya (resources) kepada entitas-entitas dalam sebuah organisasi; bahkan untuk skala enterprise, yang dibutuhkan untuk kepentingan bisnis dan pekerjaan. Efisiensi dan efektivitas adalah kunci keberhasilan bagaimana roda jalannya sebuah organisasi terpenuhi. Dan dukungan teknologi, khususnya telekomunikasi dan jaringan komputer, sangat dibutuhkan bagi keberhasilan target organisasi untuk mencapainya. Teknologi telekomunikasi saat ini yang telah memasuki Generasi ke-5, dimana kecepatan transmisi di kanal-data harus berada pada range di satuan dasar Gbps (Gigabit-per-second); sehingga layanan streaming sudah dapat menggantikan layanan broadcasting yang menggunakan jaringan telekomunikasi konvensional (circuit-switching based). Dalam hal mendistribusikan data di local jaringan komputer, untuk memenuhi aspek efisiensi dan efektivitas; maka solusi yang tepat dengan menggunakan koneksi berbasis pada media-transmisi gelombang radio (radio wave). Dan salah satu teknologi yang ditawarkan adalah Wireless Fidelity (WiFi), dimana sesuai dengan rujukan pada standar teknologi IEEE 802.11x. Akronim/kode ‘x’ menjelaskan turunan dan jenis tipe spesifikasi hardware-layer dari perangkat yang digunakan, seperti: a, b, ac, g, n.
Seperti ditunjukkan pada Tabel 1., setiap jenis teknologi WiFi dibedakan berdasar lima parameter, yakni: standar, pita frekuensi, bandwidth, modulasi, dan data-rate. Misalkan, teknik modulasi yang digunakan DSSS (Direct-Sequence Spread Spectrum), FHSS (Frequency-Hopping Spread Spectrum), dan OFDM (Orthogonal Frequency-Division Multiplexing). Seperti halnya pada penggunaan teknik modulasi pada layanan teknologi broadcast radio yang menggunakan FM (Frequency Modulation) dan AM (Amplitude Modulation), demikian juga memiliki kesamaan dalam model kerja modulasi yang dijalankan pada Jenis-jenis modulasi pada WiFi tersebut.

Salah satu komponen atau elemen terpenting pada perangkat jaringan yang menggunakan Teknologi WiFi yaitu antenna. Beberapa model antenna seperti: dish, grid, yagi, omni-directional, dan directional. Seperti ditunjukkan pada Tabel 2., memperlihatkan tipe wireless beserta jenis antenna serta kebutuhannya untuk apa.
Tabel 1.Pembagian dan Jenis Teknologi WiFi
Sumber: https://www.networkworld.com/article/3238664/80211x-wi-fi-standards-and-speeds-explained.html
Standar |
Pita Frekuensi |
Bandwidth |
Modulasi |
Maks. data-rate |
802.11 |
2.4 GHz |
20 MHz |
DSSS, FHSS |
2 Mbps |
802.11b |
2.4 GHz |
20 MHz |
DSSS |
11 Mbps |
802.11a |
5.0 GHz |
20 MHz |
OFDM |
55 Mbps |
802.11g |
2.4 GHz |
20 MHz |
DSSS, OFDM |
55 Mbps |
802.11n |
2.4 GHz, 5.0 GHz |
20 MHz, 40 MHz |
OFDM |
600 Mbps |
802.11ac |
5.0 GHz |
20 MHz, 40 MHz, 80 MHz, 160 MHz |
OFDM |
6.93 Gbps |
Salah satu terapan Teknologi WiFi yang sudah dikenal yakni pada laptop/netbook; bahkan pada desk-computer serta perangkat access-point. Pemanfatan Teknologi WiFi akan meminimasi operational-cost, installation-cost; serta maintenance-cost. Hal ini memperlihatkan bahwa end-user setidaknya tidak direpotkan lagi dalam hal pembelian cable LAN.
Tabel 2. Pengelompokan wireless berdasar jenis antena serta kebutuhan aplikasinya
Sumber: https://www.pidso.com/files/userfiles/Lcom-Wireless-Antenna-Solutions-Brochure.pdf
Model Koneksi Wireless |
Tipe Antenna |
Kebutuhan Aplikasi |
Point-to-Point / Bridge |
dish, grid, yagi, log periodic, patch/panel |
educational campus, business complexes, resort and theme parks, transportation terminals |
Point to Multi-Point |
omni-directional, sector & sector array, ceiling |
convention centers, hotels and travel centers, parks and nature centers, shopping centers, sporting complexex and stadium, hosptitals and medical complexes |
Distributed Antenna System (DAS) |
omni-directional, mobile, sector & sector array, ceiling, log periodic |
convention centers, hospitals and medical complexes, business complexes and campuses, educational campuses, sporting complexes and stadiums, transit (subways, airport, roadway tunnels), casinos resort and theme parks, shopping centers, park and nature centers, mining industry |
RFID |
patch/panel, omni-directional, yagi, ceiling, sector & sector array, rubber duck |
retail, transportation. toll collection, warehousing, courier services, agriculture |
SCADA |
grid, patch/panel, omni-directional, yagi |
oil and gas industry, power plants, agriculture, environmental, waste control |
Mobile Wireless |
mobile omni-directional, rubber duck, embedded PCB, GPS |
public safety (police, fire), public transportation, military vehicles and mobile field applications, marine applications, fleet tracking management systems, agriculture vehicle and product tracking systems, portable wireless devices |
Kebutuhan dan keinginan end-user, merujuk pada Tabel 1. yakni bagaimana aspek kompatibilitas perangkat dengan Teknologi WiFi terpenuhi, sehingga perbedaan spesifikasi tidak akan merepotkan end-user untuk mencari harmonisasi sebuah standar terminal komputer agar terhubung pada hotspot sebuah area jaringan komputer publik. Hal ini membuktikan pada beberapa wireless network card men-spesifikasikan perangkatnya dengan standar, misalkan; IEEE 802.11 a/b/g/n, untuk menandakan bahwa kartu-jaringan tersebut compatible dengan standar a atau b atau g atau n.

Sumber: https://www.pidso.com/files/userfiles/Lcom-Wireless-Antenna-Solutions-Brochure.pdf

Sumber: https://www.pidso.com/files/userfiles/Lcom-Wireless-Antenna-Solutions-Brochure.pdf
Namun hal yang harus dipahami bahwa Teknologi WiFi tidak serta merta akan menghubungkan terminal end-user ke jaringan public (internetworking). Teknologi WiFI hanya terbatas menghubungkan antar terminal-komputer dalam lokal jaringan internal sebuah tempat atau area. Untuk itu agar area sebuah jaringan lokal komputer dapat terhubung ke internetworking (umum diistilahkan dengan internet) maka butuh dua komponen yakni gateway dan Internet Service Provider (ISP).
Tentang Penulis : *S.N.M.P. Simamora adalah Dosen Institut Digital Ekonomi LPKIA Bandung
Alumni Dept. Elektroteknik ITB, Bandung.
*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com.