Blora- Cacar monyet (monkeypox), yang baru-baru ini ramai dibicarakan, ternyata penyebarannya ditularkan oleh virus melalui sentuhan langsung, antara obyek terinfeksi dengan manusia. Meski demikian, Blora dinyatakan aman dari serangan virus ini.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Lilik Hernanto menghimbau masyarakat menjaga kebersihan untuk menghindari serangan virus mematikan tersebut. Perilaku hidup bersih dapat mencegah potensi penularan penyakit ini.
“Sampai saat ini, Blora masih aman penularan cacar monyet. Meski demikan, perlu dilakukan deteksi dini,” ucap Lilik Hernanto di ruang kerjanya, Jumat (17/05).
Gejala Awal Cacar Monyet
Lebih lanjut, Lilik memaparkan, gejala awal serangan Cacar Monyet mirip dengan cacar biasa (smallpox) yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot dan berlanjut dengan benjolan kecil di seluruh tubuh.
“Gejala awal cacar monyet muncul antara satu hingga tiga hari. Awalnya penderita mengalami demam dan ruam-ruam di sekujur tubuh. Ruam muncul dari wajah hingga ke bagian tubuh lain,” paparnya.
Kemudian, ruam tersebut berkembang dari maculopapules (lesi dengan bentuk rata) menjadi vesicles (benjolan kecil dan padat), bintik-bintik, hingga menjadi lapisan kulit kering.
“Cacar monyet adalah penyakit zoonotic atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Biasanya melalui berbagai jenis satwa liar seperti primata (monyet), rodents (binatang pengerat), tetapi penyebaran dari manusia ke manusia masih terbatas,” imbuhnya.
Pencegahan
Untuk mencegah penularan virus cacar monyet, menurut Lilik, dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku hidup bersih. Jika mengalami demam dan disertai munculnya ruam, diharapkan segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
“Biasakan perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun. Pakai masker penutup mulut. Segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan jika merasa demam, suhu tubuh panas dan ruam-ruam di sekujur tubuh,” himbaunya.
Selanjutnya, pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan penderita yang terkena pada saluran pernafasan, kulit yang mengandung cairan cacar atau cairan lain dari pasien.
“Memakai sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya yang sesuai saat menangani hewan yang terinfeksi atau merawat orang sakit.Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat,”pungkasnya. (spt)