Blora – Seorang pemuda bernama Wahyu Satrawan (23) dikeroyok tiga pemuda mabuk hingga babak belur. Rabu (14/07).
Kapolsek Cepu, AKP Agus Budiana, mengatakan pengeroyokan itu terjadi diduga karena pelaku merasa kesal terhadap korban, karena korban menghalangi aksi mereka yang ingin merobohkan tenda warung.
“Korban ini menahan tenda agar tidak roboh. Lalu malah dipukul oleh seorang pelaku. Kemudian dia dikeroyok oleh ketiganya sampai babak belur,” ucap Kapolsek.
Peristiwa tersebut bermula saat pelaku mendatangi warung kopi dengan marah-marah tanpa diketahui penyebab dengan kondisi mabuk.
Saat itu korban yang juga pembeli di warung kopi menahan tenda agar tidak roboh malah dipukul oleh seorang pelaku kemudian dikeroyok hingga babak belur, aksi pengeroyokan terjadi pada bulan Juni lalu.
“Dua orang sudah diamankan, masing-masing berinisial RTY (18) dan RDR (26). Sementara satu orang lagi masih dalam kejaran petugas, namun sudah dikantongi identitasnya. Korban ini menahan tenda agar tidak roboh. Lalu malah dipukul oleh seorang pelaku. Kemudian dia dikeroyok oleh ketiganya sampai babak belur,” jelas Agus Budiyana.
Salah satu pelaku, RYT diamankan warga kemudian dibawa ke Polsek Cepu. Dua orang lainnya melarikan diri.
Sementara korban dibawa ke rumah sakit untuk melakukan perawatan. Setelah kondisinya membaik korban melaporkan ke polisi.
Atas perbuatannya itu, pelaku diancam Pasal 170 KUHP, tentang secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang di muka umum.
“Dari hasil penyelidikan, kami mendapati rekan RTY, yakni RDR. Sementara orang lagi masih dalam pengejaran petugas,” pungkasnya. (Spt)