MEMILIKI SEJARAH MISTIK, BERIKUT FAKTA MENARIK DESA NGINGGIL, TEMPAT JATUHNYA PESAWAT T-50I

Pesawat jenis T-50i Golden Eagle jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora pada Senin (18/7/2022). Konon, desa tersebut memiliki sejarah yang mistik. Salah satunya pernah melahirkan tokoh sakti bernama Eyang Suro Nginggil. Seorang tokoh fenomenal yang menjadi fakta sejarah di Desa tersebut. 
Petugas melakukan pemeriksaan di lokasi jatuhnya pesawat latih T-50i Golden Eagle di Desa Nginggil, Kradenan, Blora.

Kradenan, BLORANEWS – Pesawat jenis T-50i Golden Eagle jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora pada Senin (18/7/2022). Konon, desa tersebut memiliki sejarah yang mistik. Salah satunya pernah melahirkan tokoh sakti bernama Eyang Suro Nginggil. Seorang tokoh fenomenal yang menjadi fakta sejarah di Desa tersebut. 

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut Bloranews sajikan fakta menarik tentang Desa Nginggil.

1. Lahirnya Tokoh Fenomenal

Desa Nginggil merupakan sebuah desa di perbatasan Jawa Tengah–Jawa Timur. Secara historis, desa ini tercatat pernah melahirkan seorang tokoh fenomenal. Tokoh tersebut bernama Eyang Suro Nginggil. Seorang lurah (Kepala Desa) yang memiliki kelebihan ilmu pengobatan alternatif dan kesakitan yang luar biasa. Karena kelebihannya itu, sang Lurah diberi gelar oleh rakyatnya dengan nama Pendhito Gunung Kendheng.

2. Pernah Menjadi Pusat Pengobatan

Eyang Suro Nginggil yang bernama asli Mulyono Surodiharjo merupakan tokoh fenomenal yang memiliki banyak kelebihan. Diantaranya ialah ilmu pengobatan alternatif dan pengetahuan supranatural. Hal itu membuat banyak orang yang sedang berkesusahan berbondong-bondong mendatanginya. Bahkan saking banyaknya yang datang, Desa Nginggil kala itu seolah menjadi pusat pengobatan bagi masyarakat. 

3. Desa berhaluan kiri

Selain dikenal sebagai tokoh sakti, Eyang Suro Nginggil juga dikenal sebagai seorang revolusioner berhaluan kiri. Hal itu dijelaskan Ramelan dalam karyanya yang berjudul, “Mbah Suro Nginggil”. Tercatat, Eyang Suro Nginggil merupakan tokoh PKI yang memiliki banyak pengikut. Mayoritas pengikutnya dari Desa Nginggil. Hal itu pula yang kemudian membuat Desa Nginggil dikenal sebagai desa berhaluan kiri.

4. Nginggil dan Drama Pengepungan Militer

Sebagai tokoh berhaluan kiri, Eyang Suro Nginggil membuat pasukan revolusi Banteng Wulung dan Banteng Sarinah. Namun, kekhawatiran militer akan pemberontakan berujung pada dikepungnya padepokan Eyang Suro Nginggil oleh pasukan yang dipimpin Mayor Sumardi. Jumlah tentara yang diterjunkan pun tidak sedikit, terdiri dari batalyon 408, batalyon 409, batalyon 410 dan satu kompi pasukan RPKAD dibawah komando Letnan Feisal Tanjung.

5. Desa dengan Penduduk Paling Sedikit

Dilansir dari laman resmi BPS Kabupaten Blora, Jumlah Penduduk Desa Nginggil hanya berada diangka 433 Jiwa. Jumlah itu merupakan yang terendah se-Kecamatan Keradenan. Ditambah lagi, Desa Nginggil mempunyai wilayah yang cukup luas, yakni 12.18 km². Hal ini tentu sangat kontradiktif. Berbeda dengan desa lain yang jumlah penduduknya tinggi meski luas wilayahnya minim.

Redaksi