Blora, wilayah diujung paling timur Provinsi Jawa tengah. Kota yang tanahnya subur dan udaranya segar, menyimpan sejuta pesona dalam dekapan hutan jati yang membentang luas dihampir sepertiga luas wilayahnya. Jati Blora menjadi komoditas yang tak hanya dikenal di dalam negeri tetapi juga tersohor hingga mancanegara. Kejayaan jati Blora dimasa lalu jangan sampai hanya menyisakan cerita manis yang terukir indah dalam ingatan. Namun, cerita itu harus menjadi penyemangat untuk pembangunan Blora menuju era Indonesia emas tahun 2045. Ibarat raksasa yang tertidur, Blora memiliki kekuatan yang tersembunyi, menanti untuk dibangunkan dan dibangkitkan kembali, bahwa potensi jati Blora belumlah sepenuhnya tergali.
Membangun Blora dari jati bukanlah sekadar mimpi, melainkan sebuah keniscayaan yang harus diwujudkan. Bukan hanya tentang menebang dan menjual kayu, melainkan sebuah transformasi mewujudkan industri dengan bahan dasar dari kayu jati yang melimpah di Blora.
Hasil sensus pertanian tahun 2023, di Blora ada 10.194 rumah tangga yang membudidayakan tanaman jati dengan jumlah tanaman jati mencapai 871.109 pohon (Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian 2023 – Tahap II). Selain rumah tangga, jati juga salah satu komoditas yang diusahakan perhutani KPH Blora. Dari situs resmi perhutani, KPH Blora mengelola kawasan jati seluas 15.105,89 Ha (perhutani.co.id).
Bagaimana meningkatkan ekonomi Blora dengan bahan dasar jati?
1. Mengolah kayu jati menjadi produk jadi dan setengah jadi.
Jati Blora, dengan serat kayunya yang kuat dan pola alami yang menawan, telah lama dikenal akan kualitasnya yang unggul. Potensi ini harus dioptimalkan melalui industri pengolahan jati yang berorientasi pada nilai tambah. Blora harus bertransformasi dari menjual/mengekspor bahan mentah menjadi produk jadi bernilai jual tinggi.
Industri kreatif berbasis kayu jati adalah jawabannya. Meja, kursi, dan furniture lainnya dengan desain elegan, kerajinan tangan yang artistik, ornamen rumah tangga yang unik, dan produk-produk inovatif lainnya, akan menjadi primadona baru yang memperkenalkan nama Blora ke panggung dunia.
2. Pemanfaatan daun jati.
Selain diambil kayunya, jati juga bisa dimanfaatkan daunnya. Pengolahan limbah daun jati kering menjadi pulp kering, pengolahan daun jati menjadi pupuk kompos akan meliki nilai tambah secara ekonomi. Selain itu tidak banyak yang tahu kalau daun jati juga bermanfaat untuk kesehatan yaitu mengolah daun jati muda dan segar menjadi teh herbal atau kue kering. Manfaat lain dari daun jati adalah untuk pakan ternak dimana kebutuhan pakan ternak di musim kemarau menjadikan peternak kebingungan, dengan potensi daun jati yang melimpah daun jati bisa disulap menjadi pakan ternak.
3. Branding yang Kuat, dan Pemasaran yang Cerdas
Semua produk-produk inovasi dari jati dan turunannya bisa dibuat dan dikemas sehingga layak untuk dipasarkan keluar Blora. Membangun merek “Jati Blora” yang kuat dan mudah diingat adalah langkah krusial. Citra positif tentang kualitas, keunikan, dan nilai seni jati Blora harus ditanamkan di benak masyarakat luas.
Di era digital ini, strategi pemasaran yang cerdas dan terukur menjadi kunci kesuksesan. Memanfaatkan platform digital seperti e-commerce, media sosial, dan website, akan membuka pintu gerbang pasar yang lebih luas. Partisipasi dalam pameran, festival, dan event berskala nasional maupun internasional, akan menjadi panggung bagi produk-produk jati Blora untuk memukau dunia.
Bagaimana membangun Blora dari Jati?
Membangun Blora dari jati bukanlah tugas segelintir orang, melainkan sinergi dari seluruh elemen masyarakat. Pemerintah, dengan kebijakan yang pro-rakyat dan berpihak pada kelestarian lingkungan, menjadi motor penggerak utama.
Masyarakat, sebagai garda terdepan, berperan aktif dalam program pelestarian hutan dan pengembangan industri kreatif. Pelaku industri, dengan semangat inovasi dan kreativitas, menghasilkan produk-produk unggulan yang berdaya saing tinggi.
Akademisi, dengan riset dan pengembangan teknologi, memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hasil olahan jati Blora. Media massa, dengan kekuatan penyebaran informasi, berperan penting dalam mempromosikan potensi jati Blora dan membangun citra positif.
Membangun Blora dari jati adalah mimpi besar yang membutuhkan kerja keras, komitmen, dan dedikasi tinggi. Namun, dengan semangat gotong royong, kebersamaan, dan tekad yang kuat, mimpi itu bukanlah sesuatu yang mustahil.
Bayangkan, di masa depan, Blora akan menjelma menjadi pusat industri kreatif kayu jati dan turunannya yang mendunia, menyerap tenaga kerja, meningkatkan perekonomian masyarakat, dan mengangkat derajat kehidupan. Hutan jati Blora kembali lestari, menghijau, dan memberikan manfaat bagi generasi kini dan nanti, karena masyarakat Blora sadar bahwa jati memiliki nilai ekonomi yang tinggi, yang harus dipelihara untuk anak cucu nanti.
Tentang penulis: Statistisi Ahli Madya BPS Kabupaten Blora, Suparman,S.ST., MM.
*Opini di atas merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab Bloranews.com.