Kunduran- Di sebelah selatan Desa Plosorejo Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora, terdapat bekas pengeboran minyak era kolonial Hindia Belanda. Di lokasi tersebut, gas menyembur dari perut bumi sehingga menimbulkan gelembung dan riak-riak air. Warga setempat menyebut tempat ini dengan sebutan Mbah Sagoh.
“Sejak dulu sudah ada, peninggalan Belanda. Dari dulu gasnya nyembur terus. Tapi tidak berbahaya, dan sejauh ini tidak pernah ada korban,” kata Kaur Perencanaan Desa Plosorejo, Sutikno, di lokasi Mbah Sagoh, Jumat, (09/08).
Uniknya, lokasi yang berwujud kolam dengan air berwarna kecoklatan tersebut banyak dikunjungi orang-orang dari luar desa. Alasannya pun beragam, ada yang penasaran dengan fenomena alam ini, tapi ada juga yang bertujuan lain.
“Banyak orang dari luar daerah yang mengadakan ritual di lokasi ini. Ada yang bawa ayam gitu,” imbuh Sutikno.
Tak hanya itu, lokasi ini juga menjadi tempat warga berkumpul saat dilangsungkan Sedekah Bumi setahun sekali. Sutikno mengaku, dirinya belum pernah dimintai tolong warga luar kota untuk mengantar ke lokasi tersebut.
“Kami juga ga tau tujuan mereka melakukan ritual di lokasi ini. Kalau warga sini, datang ke Mbah Sagoh tiap sedekah bumi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, tak jauh dari lokasi tersebut terdapat pula bekas pengeboran minyak Hindia Belanda lainnya. Jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi Mbah Sagoh dan masuk kawasan Kabupaten Grobogan. (jay)