Cepu- Bupati Blora Djoko Nugroho mewacanakan pendirian pabrik pengolahan kayu jati. Pasalnya, kayu jati merupakan salah satu hasil alam Blora dengan jumlah yang sangat melimpah. Untuk mewujudkan wacana tersebut, pihaknya akan membuka komunikasi dengan Perhutani terkait hal ini.
Gagasan ini disampaikan Kokok (sapaan Djoko Nugroho, red) saat menyampaikan prioritas pembangunan Blora pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020, di Ballroom Hotel Allium Cepu hari ini, Senin (25/03).
“Tuhan memberikan hutan di wilayah Blora ini tujuannya ya untuk warga Blora, bagaimana caranya agar kayu yang tumbuh di alam Blora bisa dinikmati warganya. Kita ingin industri kayu jati bisa berkembang dengan adanya pabrik pengolahan kayu,” paparnya.
Dengan memunculkan wacara ini di Musrenbang RKPD, Kokok berharap dapat meningkatkan iklim investasi dan dunia usaha dengan memanfaatkan potensi daerah. Lebih lanjut, Kokok juga meminta Perhutani untuk mendukung upaya pemanfaatan hasil hutan oleh masyarakat.
“Saya minta Pak Administratur Perhutani jangan mempersulit perajin kayu kita yang ingin membeli kayu untuk keperluan usahanya,” imbuhnya.
Selain itu, Kokok juga membacakan 5 prioritas pembangunan 2020. Meliputi, pengentasan kemiskinan, peningkatan SDM dan kualitas hidup, peningkatan iklim investasi, pemerataan infratstuktur berwawasan lingkungan, dan peningkatan kualitas tata pemerintahan.
Musrenbang RKPD akan dilanjutkan hingga besok, Selasa (26/03) dengan agenda sidang kelompok berdasarkan masing-masing asisten sekda. Mulai dari asisten sekda bidang Pemerintahan dan Kesra, Ekonomi Pembangunan, serta bidang Administrasi. (one)