Cokrowati ( 02/02/2016 ) Kecamatan Todanan sejauh ini dikenal sebagai kecamatan gula, disana berdiri satu – satunya pabrik gula di Kabupaten Blora. Pabrik Gula ini bernama PT Gendisi Multi Manis. Selain terkenal sebagai kecamatan gula, banyak orang diluar Kabupaten Blora yang mengenal Kecamatan Todanan karena disana terdapat salah satu destinasi wisata yang memukau mata, Goa Terawang. Tapi, dibalik itu semua taukah anda bahwa di Kecamatan Todanan tinggal para pelajar dan pemuda dengan semangat yang tinggi dalam mengembangkan strategi kepemimpinan ? para pelajar dan pemuda ini tergabung dalam ( Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama ) dan IPPNU ( Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama ) Kecamatan Todanan.
IPNU – IPPNU Kecamatan Todanan bermarkas di SMK Khozinatul Ulum Todanan. Sekolah ini terletak di desa Cokrowati, tidak jauh dari kantor Kecamatan Todanan. Para pelajar dan pemuda ini rutin melaksanakan pelatihan kepemimpinan setiap tahun. Saat ini, IPNU – IPPNU Kecamatan Todanan dipimpin oleh David ( 16 ), pelajar kelas XI ini akan memimpin roda organisasi sampai tahun 2017 nanti.
Dalam agenda pelatihan kepemimpinan yang dilaksanakan beberapa saat yang lalu, IPNU – IPPNU Kecamatan Todanan mengangkat sebuah tema fenomenal, “ Menuju Generasi Pemimpin Yang Inspiratif “. Tema ini dipilih setelah dilaksanakan rapat penetapan program kerja satu bulan setelah pergantian kepengurusan IPNU – IPPNU Kecamatan Todanan.
Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan yang dilaksanakan dalam dua hari tersebut, dibuka secara resmi oleh pemimpin tertinggi Nahdlatul Ulama Kecamatan Todanan, Kyai Syaimuri. Dalam sambutannya beliau berpesan bahwa dalam sepuluh tahun, Kabupaten Blora akan menuai hasil pelatihan kepemimpinan ini. “ Jangan remehkan kegiatan kepemimpinan seperti ini, kelak Kabupaten Blora akan menagih bhakti kalian “ tegasnya kepada para peserta. “ Tidak akan lama, lima sampai sepuluh tahun kedepan, kalian harus berkhidmat untuk kebesaran jam’iyyah ( organisasi ) ini dan lebih lagi untuk negeri ini “ Lanjut Kyai Sayimuri yang merupakan ketua Tanfidziyyah ( Pelaksana ) Nahdlatul Ulama Todanan ini.
Jadwal pelaksanaan kegiatan, dalam LDK ini dibuat seefektif mungkin, mengingat waktu pelaksanaan kegiatan hanya 48 jam. Dimulai dengan penetapan jadwal yang ketat, jadwal sholat dan istirahat yang terorganisir sampai jadwal sholat yang dilaksanakan dengan disiplin yang ekstra tinggi. “ Penerapan disiplin seperti ini kami laksanakan sudah sejak saya menjadi panitia kegiatan IPNU – IPPNU Kecamatan Todanan, kira –kira sejak 2010. Ini akan terus kami jaga konsistensinya, kami tidak mau generasi setelah ini menjadi lembek dan malas – malasan. Ketepatan jadwal dan akurasi nilai perjuangan menjadi jaminan mutu kami” Ujar Sufyan ( 20 ) konseptor kegiatan LDK tahun ini.
Sementara itu, fasilitator kegiatan Istijab Muhammad ( 18 ) menjelaskan bahwa LDK ini dilaksanakan sebagai pembekalan untuk persiapan “ kebut – kerja “ pengurus IPNU – IPPNU Todanan periode ini. “ Kami ( fasilitator ) menyampaikan materi Komunikasi Efektif kepada peserta, selain itu Antropologi Todanan dan Perencanaan Program Kerja. Materi ini kami sampaikan dengan banyak metode, kami melihat sejauh ini peserta menyerap 70 persen materi yang kami sampaikan” Jelas Istijab kepada Bloranews.com
Dalam kesempatan terpisah, Steering Comittee LDK tahun ini, Tiny Faeza ( 18 ) menyampaikan bahwa selain mendapatkan pengetahuan ketrampilan dasar kepemimpinan, para peserta diwajibkan untuk mengikuti semua agenda “ rohani “ selama kegiatan berlangsung. Beberapa diantaranya adalah wajib sholat berjamaah, dan dimalam harinya diselenggarakan sholat tahajud berjama’ah. “ Keseimbangan kecerdasan afektif – kognitif dan psikomotorik menjadi pertimbangan utama dalam penetapan jadwal yang telah kami susun. Kami berharap perjuangan kami dapat menjadi warisan bagi para muda di Todanan, lebih – lebih di Kabupaten Blora ” Jelas Tiny Faeza
Latihan Dasar Kepemimpinan IPNU – IPPNU Kecamatan Todanan menegaskan bahwa Kecamatan Todanan bukan hanya Kecamatan Pabrik Gula dan Goa Terawang, tetapi juga kecamatan para calon pemimpin Blora di masa mendatang.
Reporter : Ahmad Mukaror
Fotografer : Sahal Mamur
