Blora – Berkunjung ke Blora meninjau potensi pedesaan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar mengungkapkan pemerintah memiliki peran penting dalam mendampingi para pelaku usaha.
Hal itu disampaikan saat menengok salah satu Desa di Kabupaten Blora yakni Desa Nglobo yang memiliki potensi wisata dan segudang inovasi. Sebelumnya, Menteri PDTT dan rombongan terlebih dahulu mengunjungi Kampung literasi dan adat ‘Sedulur Sikep’ di Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Blora.
“Tadi saya mampir ke usaha akar pohon jati, saya lihat masih butuh sentuhan yang lebih maksimal dari pemerintah termasuk pemasaran, pangsa pasarnya harus dipandu betul karena kuncinya disitu dan yang kedua peningkatan modal karena saya lihat potensinya bagus kedepannya” ucapnya saat berdialog dengan pekerja serta meninjau proses produksi pengolahan akar pohon jati yang bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan dan furniture, Sabtu (18/09).
Selain itu, rombongan juga meninjau pemanfaatan limbah bahan bekas dan inovasi-inovasi yang ada di Desa Nglobo. Dengan berbagai inovasinya, Desa Nglobo mampu berlaga di kancah Nasional mewakili Jawa Tengah dalam Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk kategori Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Desa (Posyantekdes) Berprestasi.
Abdul Halim mendorong agar desa wisata dan usaha dari Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Blora terus digiatkan, agar mendorong pemulihan ekonomi nasional dari level desa pasca pandemi.
“Karena pemulihan ekonomi nasional level desa, kunci utamanya di desa wisata dan yang kedua adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh bumdes atau bumdesa bersama dengan catatan usaha yang dibangun oleh tidak boleh unit usaha yang sudah dilakukan oleh warga masyarakat, Salah satu yang menjadi andalan dibawah Bumdes adalah desa wisata inilah, makanya kita selalu berupaya agar desa wisata mulai menggeliat kembali” paparnya.
Menurutnya, selain mengembangkan potensi daerah, Bumdes diharapkan juga mampu menjadi konsolidator dengan UMKM yang ada. Sehingga mampu mengawal usaha UMKM di desa-desa untuk dapat berkembang.
“Misalnya UMKM yang digalakan masyarakat dikonsolodiasi oleh Bumdesa atau Bumdesa bersama, yang paling penting adalah market atau pemasaran, yang kedua packaging, pengolahan bahan sampai packaging. Kalau dua hal ini bisa dikonsolidasi dengan maksimal oleh Bumdes itulah prinsip dari usaha Bumdes, sehingga pemulihan ekonomi nasional di level desa banyak dibebankan kepada Bumdes, tapi pendulunya sebenarnya adalah pemberdayaan warga masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Blora, Arief rohman menyampaikan terimakasihnya kepada Menteri Desa PDTT yang telah berkenan meninjau sekaligus memberikan bimbingan terkait potensi desa yang ada di Blora.
“Saya sampaikan apresiasi terimakasih setinggi tingginya ke Gus Menteri yang berkenan hadir di Blora, Alhamdulillah sudah hadir kita minta dibina Blora tentunya potensi desa yang ada, tadi kita ke desa adat desa literasi di Sambong dan kemudian di Nglobo, Palon hingga Bangsri,” ucap Bupati.
Untuk diketahui, Menteri dan rombongan juga meninjau potensi sapi Blora yang ada di Desa Palon, Kec. Jepon. Kemudian, dilanjutkan meninjau peternakan ikan lele, dan usaha sablon yang dikelola oleh Bumdes Bangsri Maju Mapan. Dirinya bahkan mengapresiasi inovasi usaha yang dilakukan Bumdes tersebut. (Spt)