Para anak muda sekarang senang berucap ‘’My Trip, My Adventure’’. Kata orang, kalimat itu populer setelah ada salah satu acara di staisun televisi swasta. Saking, meanstrim-nya kalimat itu banyak digunakan menjadi display picture dalam aplikasi blackberry messenger. Ataupun diunggah media sosial lainnya.
Ya, acara televisi itu menayangkan tentang keindahan alam di beberapa lokasi di Indonesia. Mulai gunung, pantai, hingga lokasi alam lainnya. Sehingga, membuat orang saat ini senang dengan yang namanyaNgetrip.
Kini, berwisata menjadi sesuatu yang paling diburu oleh masyarakat. Tak perlu orang super sibuk dan super kaya yang ingin merasakan ngetrip. Kelas menengah ke bawah juga tak ingin ketinggalan untuk berwisata.
Dengan berwisata orang-orang bisa menghilangkan rasa penat di otak. Kalau orang kota bilangnya, ‘’Ngilangin stress. Seminggu kerjaan numpuk’’. Ya, diakui atau tidak. Berlibur dengan berwisata memang memiliki kesan yang berbeda ketimbang harus berdiam diri di rumah.
Kalau boleh saya simpulkan, berwisata sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarkat. Apalagi, masyarakat perkotaan yang setiap harusnya penuh dengan tekanan pekerjaan.
Nah, dimana tempat paling nyaman untuk berwisata? Bukankah dimasing-masing daerah memiliki wisata lokal? Saya pastikan setiap daerah memiliki lokasi wisata. Namun, beberapa masyarakat merasa dirinya sedang berwisata, jika berpergian ke Malang, Batu, Jogjakarta, Bali, atau daerah lainnya.
Padahal, tak perlu jauh dan mahal untuk berwisata. Wisata lokal sebenarnya jauh lebih hebat ketimbang wisata dilokasi-lokasi lain. Misalnya, di Blora Jawa Tengah.
Pasti para pembaca akan bilang,Blora iku wisatane opo?. Jangan salah. Justru dilokasi ini menyimpan banyak wisata hebat. Mulai dari alam hingga wisata kebudayaan maupun wisata sains.
Jika ada ingin berwisata alam, anda tinggal datang ke waduk tempuran, puncak pencu, hutan jati, gua terawang.
Diwaduk tempuran anda bisa menikmati indahnya waduk dan sedapnya kuliner ikan bakar. Di puncak pencu, anda bisa dimanjakan dengan indahnya matahari terbenam. Hemm. So sweet kan?
Beberapa wisata yang saya sebutkan itu adalah maenstrim di Blora. Tapi, kalau yang anti meanstrim. Anda bisa berkunjung ke air terjun Niagara versi bengawan solo di Desa Ngloram Cepu. Sensasi air di bengawan solo saat kemarau ini mbois tenan. Saya pastikan, anda yang datang bakalan kepincut untuk ber selfie.
Ada lagi, wisata alam di Kedung Biru. Tempatnya di Kecamatan Todanan. Persisnya, di tempat persemaian BKPH Kalonan KPH Blora. Tempatnya tak jauh dari gua terawang.
Kini, dua wisata fenomena di musim kemarau itu menjadi tranding topic. Bahkan, saat musim libur orang berbondong-bondong hanya untuk sekedar melihat dan mengabadaikan dengan kamera ponselnya.
Itu lokasi wisata alamnya. Bagaimana dengan wisata lainnya? Jika ke Blora anda bisa belajar tentang kebudayaan masyarkat Samin di Desa Klopo Duwur. Tak hanya itu, bagi pecinta sastra. Mampirlah ke kediaman Pramudya Ananta Toer yang lokasinya di Jalan Sumbawa 40. Di rumah itu, anda akan bertemu dengan Soesilo Toer, adik pram, dan menikmati buku-buku karangan pram.
Jika ingin berwisata sains, pembaca bisa melihat penambangan sumur minyak tua. Tentunya, harus mendapat izin dari pengelola jika ingin berkunjung ke lokasi itu. Begitu juga di loko tour. Anda akan merasakan hebohnya naik kereta dengan lokomotif tempo dulu.
Nah, untuk sajian kulinernya silahkan mencicipi sate ayam Blora. Bumbu sate-nya dijamin mantab. Dan bisa menggolayang lidah. Atau ingin merasakan kopi kothok dan kopi santan?. Jangan lupa, sego pecel godong jati banyak ditemukan di kota arya panangsang itu.
Nikmat wisata Blora mana lagi yang anda dustakan? Anda tinggal memilih. Ojo Ngaku Ngetrip nek during kluyuran ning Blora. Hahaha…
Terakhir, keberadaan wisata ini seharusnya dinas pariwisata-nya (DPPKKI) bisa mempromosikannya. Apalagi, bisa menambahkan PAD untuk Blora.
Misalnya dengan membuat paket wisata berlibur di Blora dengan paket-paket wisata yang telah ditentukan. Sediakan pemandu yang cakap dan menarik simpati. (*)
Oleh: Amrullah Ali Moebin