fbpx

KISAH PANGERAN JATIKUSUMO MENCARI PUSAKA PAJANG YANG HILANG

Sumur Magung di Desa Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora, tempat Pangeran Jatikusuma menyalakan obornya saat mencari pusaka Pajang yang hilang
Sumur Magung di Desa Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora, tempat Pangeran Jatikusuma menyalakan obornya saat mencari pusaka Pajang yang hilang

Setibanya di rumah, dia sangat gembira karena barang yang dibawa sang tamu benar-benar pusaka yang sedang dicarinya. Agar tamunya tidak melarikan diri, Pangeran Giri Kusuma dibantu kedua putranya mengikat kaki dan tangannya.

Tidak lama berselang, Modin Kuncen sadar dari pingsannya. Ia sangat terkejut dan tidak berdaya karena kedua tangan dan kakinya terikat. Setelah dicecar pertanyaan bertubi dari Pangeran Giri Kusuma, Modin Kuncen pun akhirnya mengakui bahwa dirinyalah yang telah mencuri pusaka Kerajaan Pajang yang berada di Kadipaten Jipang Panolan.

Karena sang pencuri pusaka sudah mengaku dan sudah tidak berdaya, Pangeran Giri Kusuma tidak tega untuk menghukumnya. Akhirnya dia membebaskan Modin Kuncen dengan syarat tidak boleh memberitahukan hal itu kepada orang lain.

Dengan ditemukannya kembali pusaka tersebut, Pangeran Giri Kusuma beserta saudara-saudaranya merasa sangat gembira. Agar tidak diketahui orang lain, pusaka-pusaka tersebut dibagi dengan saudara-saudaranya.

Tempat penyimpanan pusaka yang berwujud guci atau gentong ditinggalkan di Desa Paingan. Guci tersebut diisi dengan lantung ‘residu’ yang berasal dari Magung.

Oleh sebab itu, guci tersebut kemudian dikenal dengan nama Genthong Silatung dan menjadi pusaka Desa Ledok turun-temurun. Guci tersebut diisi dengan lantung setiap tiga bulan sekali. Adapun hari pengisiannya dipilih pada Jumat Pahing.

(Disadur dari Cerita Rakyat Jawa Tengah: Kabupaten Blora, oleh Tri Wahyuni dkk Penerbit Balai Bahasa Jawa Tengah, 2017)