Ngawen – Jika dalam pernikahan anggota TNI ada tradisi Pedang Pora, lain halnya dengan pernikahan anggota Pramuka. Tradisi Tongkat Pora akan mengantarkan pasangan mempelai Pramuka menjalin janji suci rumah tangga.
Seperti yang terjadi pada pernikahan pembina Ambalan Sudirman-Fatmawati SMK Negeri 1 Blora, Syarifudin dan Mailani, beberapa waktu lalu. Keduanya tampak bahagia dan menahan rasa haru, saat melewati barisan pasukan Tongkat Pora.
“Pernikahan berlangsung di tempat mempelai wanita, Desa Plumbon Kecamatan Ngawen, Blora. Syarifudin merupakan pembina di Ambalan Sudirman-Fatmawati. Tak hanya unik, Tongkat Pora juga sarat makna,” ucap rekan Syarifudin sesama pembina pramuka, Sucipto, Senin (29/10).