Kunduran – Wakil Bupati (Wabup) Blora, Arief Rohman mengakui tingginya angka kemiskinan di Blora. Saat berkesempatan mendampingi Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Puri Kelorina Desa Ngawenombo Kunduran, Ariefpun curhat tentang hal ini.
“Kami mohon bimbingan kedepannya, mengingat PR kami di Blora ini adalah pengentasan kemiskinan yang angkanya masih 13 persen,” ucap Arief di depan Dirjen PFM Kemensos RI, Andi ZA Dulung, Kamis (30/08).

Arief berharap, dengan adanya arahan dari pejabat pusat tersebut, dapat menjadi referensi Blora dalam mengentaskan kemiskinan. Sebagai informasi, Arief Rohman juga merupakan ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Blora.
“Sehingga dengan kunjungan Pak Dirjen ini diharapkan ada arahan agar angka kemiskinan bisa menurun,” lanjut Arief.
Dalam kunjungan ini, Andi Dulung mengapresiasi potensi kelor di Blora. Andi mengatakan, pengembangan budi daya kelor dapat menjadi terobosan positif untuk masyarakat dalam meningkatkan perekonomian warga.
“Kelor, baru baru ini di kembangkan di NTT, kita lihat contoh di Blora berkembang, nanti kita kembangkan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) disini ke arah kelor, jika berhasil nanti bisa di kembangkan di daerah lain,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Andi Dulung didampingi Direktur PFM Perkotaan Kemensos RI Mumu Suherlan, Kepala Dinsos Jawa Tengah dan Kepala Dinsos DIY. Rombongan ini disambut pemilik kebun kelor setempat, Ai Dudi Krisnandi.
Reporter : Ika Mahmudah