Blora – Mendapatkan kucuran dana dari APBD Kabupaten tahun 2017 sebesar Rp 833 Juta, proyek penataan kawasan Makam Sunan Pojok Kota Blora mulai dilaksanakan sejak hari Selasa (30/5). Sejumlah pekerja melakukan pemasangan pagar dari seng sebagai batas pengerjaan proyek.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora Drs. Kunto Aji saat dihubungi Rabu (31/5) mengatakan bahwa sebelum dilakukan pemasangan pagar seng tersebut, pihaknya bersama pengurus Yayasan Sunan Pojok, Tokoh Agama dan Rekanan melakukan syukuran serta doa bersama untuk kelancaran pelaksanaan proyek.
“Sebelum proyek dilaksanakan, terlebih dahulu kita laksanakan doa bersama dan selamatan agar selama proyek penataan dilakukan tidak ada kendala dan hambatan. Mohon doa dan dukungannya agar nanti lokasi wisata religi ini bisa terwujud lebih baik dan tertata,” ucapnya.
Terpisah, Kabid Pariwisata Dinporabudpar Blora Heksa Wismaningsih S.STP, MH saat ditemui di kantornya mengatakan bahwa penataan kawasan Sunan Pojok dilakukan di sebelah timur makam yang selama ini digunakan untuk pertokoan.
“Jadi sesuai arahan Pak Bupati, pertokoan di sebelah timur itu nanti akan dibongkar untuk perluasan lokasi ziarah Sunan Pojok. Akan dibangun sebuah joglo besar disitu dan pagar keliling dengan menggunakan batu bata klasik. Gapura utama menghadap timur dengan model bangunan Mataram Kuno, mengingat beliau Sunan Pojok masih keturunan Kerajaan Mataram Islam,” jelas Heksa sambil menunjukkan gambar rencana penataan.
Sesuai tender, proyek penataan kawasan Makam Sunan Pojok ini menurutnya akan dilaksanakan selama 120 hari kalender atau selama 4 bulan terhitung sejak Selasa lalu dengan pelaksana CV. Lumintu Jaya.
Kepala Dinporabudpar Drs. Kunto Aji bersyukur dengan adanya proyek penataan dan perluasan Makam Sunan Pojok ini akan bisa menambah destinasi wisata, utamanya wisata religi di Kabupaten Blora.
“Alhamdulillah, semoga kedepan menjadi objek wisata religi yang lebih bagus dan tertata. Begitu juga saat ada perayaan Haul Sunan Pojok semoga dapat dilaksanakan dengan lebih menarik sebagai salah satu daya tarik wisata religi yang ada di jantung Kota Blora,” pungkasnya.
Diketahui bersama, biasanya haul dilaksanakan di akhir bulan Muharram. Ribuan peziarah setiap tahun menghadiri agenda haul tersebut.
Redaksi / Humas Protokol Setda Blora