Yogyakarta – Karyono (47), perantau Blora yang kini tinggal di kelurahan Terban kecamatan Gondosuman Kota Yogyakarta menjadi korban longsor. Bencana yang terjadi di kawasan Kalicode ini membuat Karyono dan istrinya tinggal di balai RW setempat sesuai arahan pemerintah kota.
Longsor terjadi sejak lima hari kemarin. Hujan deras yang tejadi minggu ini membuat ancaman longsor semakin mengkhawatirkan. Sampai kini, pemerintah belum mengijinkan warga yang tinggal di daerah terdampak longsor untuk pulang ke rumah mereka.
Karyono bersama istri dan dua anaknya tinggal di rumah yang dibangunnya tepat dibawah tebing yang longsor. Seperti diberitakan melalui harianjogja.com, Rumah Karyono yang terbuat dari kayu dan anyaman bambu (kepang) terdiri dari ruang tamu, satu kamar dan dapur. Bongkahan tembok dan batu-batu masih berada di atas rumahnya. Sewaktu-waktu, bongkahan ini bisa ambrol dan menimpa rumahnya.
Murtini (55), istri Karyono sempat kembali ke rumahnya dan memasak. Namun perasaan waswas dengan terjadinya longsor susulan membuat hatinya tidak tenang. “Sebentar-sebentar keluar rumah karena takut terjadi longsor susulan” ujarnya. “Kalau ada kerikil jatuh saja (kita) langsung lari, bawaannya waswas terus” sambung Karyono.
Karyono sudah 17 tahun tinggal di tempat itu dan bekerja serabutan. Warga kawasan itu mengakui bahwa tanah itu milik Sultan atau Sultan Ground. Kawasan itu, sebelumnya merupakan tempat usaha ternak cacing yang dikelola LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) Terban. Karena ternak cacing tidak berkembang, tanah itu akhirnya disewakan [.]
Reporter : Sahal M.
Sumber : berbagai sumber