Cepu (15.06.16) Kesan dogmatis dan tradisional terhadap kajian keislaman merupakan pandangan yang lumrah pada dekade ’50 sampai ’66. Hal ini wajar, mengingat bahwa pada masa itu situasi politik dan pemerintahan dipenuhi pertempuran ideologi. Tiga ideologi besar yang saling berebut pengaruh pada saat itu adalah kaum nasionalis melalui PNI, kaum politisi – agamawan islam berjuang melalui Masyumi dan kaum komunis berjuang melalui PKI.
Sekalipun pertarungan ini mengalami antiklimaks pada tahun ’66 namun dampak dari pertarungan ini menyisakan kesan mendalam bagi jalannya pemerintahan pasca tumbangnya Presiden Soekarno pada tahun ’67. Presiden Soeharto pada awal pemerintahannya pun dihadapkan pada situasi trauma pasca pertempuran ideologi.
Pada tahun – tahun awal pemerintahan Presiden Soeharto inilah, Cendekiawan kelahiran Blora Mukti Ali menorehkan harapan akan stabilitas nasional dalam bidang agama.
Kiprah sang cendekiawan dimulai pada tahun ’67 dengan menginisiasi sebuah forum diskusi terbatas yang dinamakan Limited Group. Perlahan tapi pasti forum diskusi ini pun menjadi populer dan diikuti oleh para cendekiawan papan atas nasional.
Melihat konsistensinya yang tinggi dalam pengembangan pemahaman islam yang kontekstual ini, pemerintah orde baru pun mempercayakan jabatan Menteri Agama pada 1971 sampai tahun 1978.
Selesai menunaikan tugasnya sebagai Menteri Agama, sang cendekiawan pun kembali ke kampus untuk kembali mendidik putra–putra tanah air menjadi generasi–generasi terbaik bangsa.
Cendekiawan yang memiliki nama kecil Boedjono ini menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 5 mei 2004 pada pukul setengah enam petang di RS dr Sardjito Jogjakarta. Jenazah putra Blora ini dikebumikan di Pemakaman Keluarga Besar IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta di Sleman.
Kepada generasi hari ini, cendekiawan Blora ini meninggalkan karya untuk dipelajari. Karya–karya tersebut antara lain : Al Qur’an dan terjemahannya yang disusun bersama Prof. Hasbi Ash Sdiddiqi, Prof. Mukhtar Yahya, Prof. Busthami al Ghani dan KH. Ali Maksum.
Selain itu beliau juga meninggalkan hasil kajiannya dalam buku Pengantar Ilmu Perbandingan Agama (’59 dan ’87), Pemikiran Keagamaan di Dunia Islam (’90), Masalah – masalah kegamaan dewasa ini (’97),Mengenal Muslim Bilali dan Muhajir di Amerika (’93) dan sembilan jilid buku dengan judul Agama dan Pembangunan di Indonesia (’79) [.]
Sumber : Buku Islam and the Struggle oleh Ali Munhanif
Editor : Amin Mahrus S.
Foto : Bloranews.com
Baca Juga :
- LIMITED GROUP MUKTI ALI : PEMBANGUNAN DIMULAI DARI PENGETAHUAN
- MUKTI ALI DARI CEPU (1923 – 2004) : BAPAK PERBANDINGAN AGAMA (BAGIAN 2)
- MUKTI ALI DARI CEPU ( 1923 – 2004 ) : DARI PESANTREN MENJADI MENTERI AGAMA