Blora- Ancaman pandemi Covid-19 direspon masyarakat dengan bergotong royong melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri. Sayangnya, penyemprotan disinfektan yang dilakukan secara mandiri tersebut dilakukan seadanya. Kadang, tidak mengenakan alat pelindung diri (APD) terstandar.
Juru bicara Covid-19 tingkat Kabupaten Blora, yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Lilik Hernanto berpesan kepada masyarakat agar mengenakan APD terstandar saat melakukan penyemprotan disinfektan, Kamis (02/04).
“Ya, sebaiknya menggunakan APD terstandar. Tetapi, saat ini mencari APD terstandar masih sulit disamping harganya mahal,” imbaunya.
Sebagai informasi, beberapa hari terakhir sejumlah komunitas di Blora melakukan penyemprotan disinfektan sebagai upaya antisipasi pandemi Covid-19. Salah satunya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blora.
PCNU Kabupaten Blora melakukan penyemprotan disinfektan herbal. Disinfektan jenis ini terbuat dari bahan herbal berupa rempah-rempah dan bahan lainnya. Produk ini diklaim tidak mengganggu pernafasan dan beraroma rempah yang menenangkan.
Terpisah, DPC PPP Kabupaten Blora juga melaksanakan langkah yang sama. Wakil Sekretaris DPC PPP Kabupaten Blora, Sumiran mengungkapkan, penyemprotan disinfektan ini didanai dari potongan honor bulanan wakil rakyat dari Partai Ka’bah ini.
“Kegiatan in pendanaanya dari anggota dewan (PPP), DPRD Kabuaten, DPRD Provinsi dan DPR RI. bahkan DPR RI gajinya mulai bulan april dipotong 50 persen lebih dari gaji, kalau disini persekian juta dari nominal, khusus untuk penanganan Covid-19,” katanya. (arf)