fbpx

JEMBATAN DARURAT PUTUS, HARUS PUTAR DESA UNTUK MENUJU SEKOLAH

Jati- Jembatan penghubung antara antara Dusun Setren dengan Dusun Sambiroto, kawasan Desa Singget Kecamatan Jati, Blora terendam air lantaran tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini. Akibatnya, anak-anak harus menempuh jalan memutar untuk berangkat ke sekolah.

 

Jembatan penghubung antara Dusun Setren dengan Dusun Sambiroto, kawasan Desa Singget Kecamatan Jati, Blora terendam air.

Kerusakan jembatan ini, sebenarnya telah terjadi dalam setahun terakhir. Hal ini membuat sejumlah pihak merasa prihatin dengan kondisi yang ada. Pasalnya, akses jalan memutar yang harus ditempuh sepanjang lebih dari 4 kilometer, Rabu (20/03).
“Jembatan ini sudah setahun lebih amblas. Sehingga, warga dibantu TNI dan Polri berinisiatif membangun jembatan darurat. Supaya anak-anak tidak harus mengambil jalan memutar agar bisa ke sekolah,” ujar warga setempat, Suwignyo (50).
Sayangnya, hujan yang hampir setiap hari mengguyur sejumlah kawasan Kabupaten Blora membuat debet air yang melintang dibawah jembatan terus naik. Akibatnya, jembatan darurat dengan konstruksi bambu dan kayu itu benar-benar putus.

Pembangunan Jembatan Jadi Program Prioritas Desa

Sementara itu, Pemerintah Desa Singget Kecamatan Jati terus mengupayakan pembangunan jembatan permanen menggantikan jembatan darurat yang ada saat ini. Pembangunan dijadwalkan akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.
“Kondisinya memang demikian. Tahun ini, insyaallah terrealisasi cuma menunggu Dana Desa-nya cair,” terang Kepala Desa (Kades) Singget, Catur Harwoyo.
Pembangunan jembatan permanen sepanjang 12 meter tersebut diupayakan dimulai pada awal kemarau nanti. Hal ini, untuk memudahkan proses pembangunan jembatan yang menjadi akses vital warga Sambiroto dan Setren itu.
“Nanti kalau musim kemarau langsung dibangun. Kita sudah masukkan ke program prioritas dan telah dianggarkan sebesar Rp 350 juta,” pungkasnya.
Sebagai informasi, jembatan ini pernah dibangun secara swadaya oleh warga dibantu personel TNI dan Polri pada awal 2018 kemarin. Untuk mencegah kerusakan lebih parah, warga menutup tebing tanah yang longsor di jembatan tersebut dengan pasak bambu, serta meletakkan karung berisi pasir di sisi jembatan. (one)