JELANG PERESMIAN PASAR RAKYAT SIDO MAKMUR, SEBAGIAN PEDAGANG TETAP MENOLAK DIPINDAH

PASAR RAKYAT SIDO MAKMUR, SEBAGIAN PEDAGANG TETAP MENOLAK DIPINDAH
Kondisi bagian dalam Pasar Sido Makmur di Jalan MR Iskandar KM 3, Gabus Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Kota Blora.

Blora-  Pemkab Blora mengagendakan peresmian Pasar Rakyat Sido Makmur pada 5 Januari mendatang. Para pedagang di pasar lama, yakni Pasar Induk Blora, dipersilakan untuk segera menempati pasar baru mulai 31 Desember 2018 kemarin.

Himbauan ini disampaikan pemerintah melalui Surat Edaran bernomor 521.1/3373 yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi, tertanggal 28 Desember 2018. Saat dikonfirmasi, Komang membenarkan adanya surat edaran tersebut.

“Kami minta para pedagang untuk menempati Pasar Rakyat Sido Makmur Blora, hari Senin 31 Desember 2018. Untuk mengetahui tempat berdagang di kios/los, bisa menghubungi pengelola Pasar Blora (Bapak Agus/Bapak Ari),” jelas Sekda Blora, Komang Gede Irawadi, Rabu (02/01).

Menyikapi hal ini, Ketua Paguyuban Pasar Blora, Tarwa Saladin menyatakan, menyerahkan keputusan ke tangan para pedagang. Dirinya menilai, pemerintah hanya “menghimbau” pedagang. Karena bersifat himbauan, maka terserah pedagang pasar.

“Karena semua pedagang telah mendapatkan edaran surat (untuk menempati Pasar Sido Makmur, red). ‘Kan itu hanya himbauan, jadi terserah pedagang. Mau lihat tempatnya di Pasar Gabus, monggo. Kalau yang tidak mau lihat, ya tidak masalah,” ucap Saladin.

Sikap Saladin ini segera ditentang pengurusnya dan sebagian pedagang Pasar Induk Blora lainnya. Para pedagang pasar induk Blora tetap ngotot menolak pindah ke pasar baru. Mereka tetap akan berjualan di pasar induk meski nantinya akan dirobohkan.

Ketua Harian Pasar Induk Blora, Gogok mengaku, telah menerima undangan perihal rencana peresmian pasar baru Sido Makmur kemarin. Dia memastikan tidak akan hadir dalam acara tersebut. Dia juga mengajak kepada pedagang lainnya untuk melakukan hal yang sama.

“Saya memang dapat kios. Tapi hingga saat ini saya tidak pernah kesana untuk melihat. Kami masih menagih janji bupati yang mengatakan tidak akan memindah para pedagang. Tapi kenapa ini malah seperti ini. Saya sejak awal sudah menolak, tetap tidak mau dipindah,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Dindagkop-UMKM) Blora, Maskur memilih bungkam seperti sikapnya terkait isu pasar lainnya.

Berdasarkan pantauan Bloranews.com, kondisi kios dan los di dalam Pasar rakyat Sido Makmur pada bagian temboknya mengalami sejumlah retak dan terdapat bekas tambalan dari adonan semen. Sejumlah gundukan material untuk urugan juga belum diratakan. (one)