fbpx

JELANG HUT RI, PENJUAL BENDERA MERAH PUTIH DI BLORA MENJAMUR

JELANG HUT RI, PENJUAL BENDERA MERAH PUTIH DI BLORA MENJAMUR
Pedagang Bendera merah putih.

Blora – Jelang HUT RI yang ke-76, penjual bendera Merah Putih mulai menjamur. Salah satunya terpantau di beberapa titik jalan di Kecamatan Blora Kabupaten Blora, minggu (01/08).

Meski tidak ada kemeriahan perayaan HUT RI pada 17 Agustus, karena masih pandemi Covid-19 sejak tahun 2020, namun penjualan bendera merah putih terpantau tetap ramai. Sejumlah pedagang bendera serta aksesoris lainnya tetap memanfaatkan momentum “Agustusan” untuk mencari rejeki tahunan.

Darman (62) pria asli Tasikmlaya Jawa Barat mengaku sudah menjalani pekerjaan menjual bendera merah putih ini dari mulai tahun 1998 sampai sekarang.

“Kesini tiap tahun, kita musiman, ada bosnya mas,” ungkap Darman di sela-sela obrolan. 

Darman menerangkan bahwa dalam melakukan perdagangan ini ke Blora bersama rombongan satu mobil. Untuk wilayahnya di sebar dibeberapa titik kota.

“Kesini rombongan sama temen, yang di blora ada 6 orang, ada 3 yang di cepu 3 orang di Blora ini, ini kita satu group satu mobil,” terangnya.

Dirinya mengaku dalam menjual bendera beserta atribut lainnya ini, hanya mendapatkan komisi. Untuk keuntungan diluar komisi dia hanya mengambil keuntungan dua sampi tiga ribu rupiah untuk satu item. Dan harga yang ditawarkan sangat bervariatif mengikuti besar kecinya ukuran.

“Untuk keuntungan dirinya hanya mendapat komisi, paling ambil untung untuk cari makan paling 2 ribu sampai 3 ribu saja, nggak ambil untung besar,” ucapnya.

Pria yang sehari-harinya sebagai petani di kampungnya ini, mengatakan bahwa yang datang ke Blora ini tidak hanya satu bos  melainkan banyak bosnya.

“Kalau kegiatan sehari-hari saya sebagai petani. Kalau yang dateng kesini itu Bosnya banyak, satu bos bisa punya beberapa group,” ujarnya.

Disinggung persoalan tempat, dirinya mengaku jika tidak ada gangguan ya cukup disini (jalan Mr.iskandar, jetis, kecamatan Blora). Pekerjaan musiman ini, juga hanya berlaku sampai 2 minggu saja atau sebelum tanggal 17 Agustus.

“Kita paling sampai tanggal 16 pulang, nanti 17an disana. Kadang-kadang tanggal 15 juga sudah pulang. Tergantung nanti,” ujarnya.

Menurutnya, walaupun di masa pandemi dan tidak ada kemeriahan perayaan  HUT RI, namun masih banyak warga yang belum memiliki bendera berusaha membeli serta  ada pula yang ingin ganti, dengan yang baru atau mengganti dengan ukuran besar.

“ya saya berharap agustusan ini meriah, dan dagangannya laris,” pungkasnya sambil tertawa. (Spt)