Semarang, BLORANEWS.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mengumumkan hasil Sensus Pertanian 2023 tahap kedua, Selasa (01/10/2024).
Diketahui, jumlah usaha pertanian di provinsi ini mencapai 4.365.808 unit. Sensus ini dilaksanakan antara Mei hingga Agustus 2024.
Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih, menjelaskan bahwa total usaha pertanian terdiri dari usaha pertanian perorangan (UTP), perusahaan pertanian berbadan hukum (UPB), dan usaha pertanian lainnya (UTL). Dari angka tersebut, UTP mendominasi dengan total 4.363.201 unit.
UTP mendominasi di semua subsektor, dengan subsektor tanaman pangan sebagai yang terbanyak, mencapai 2,65 juta unit. Selain itu, subsektor hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian juga berkontribusi.
“UPB terbanyak terdapat di subsektor peternakan dengan 212 unit usaha, sementara UTL paling banyak di subsektor jasa pertanian dengan 940 unit usaha,” ujar Endang saat merilis data tersebut di Aula BPS Jateng.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, menyambut positif hasil sensus ini, menyatakan bahwa data tersebut sangat berperan penting dalam menjadikan Jawa Tengah sebagai penopang pangan nasional serta dalam pengambilan kebijakan.
“Data ini akan menjadi referensi untuk pengambilan keputusan yang lebih baik,” tambahnya.
Sumarno juga menegaskan pentingnya data hasil sensus sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Dalam rencana ini, Jateng ditunjuk sebagai penopang pangan dan industri berkelanjutan.
“Meskipun fokus pada beras, keseluruhan sektor pangan juga akan mendapatkan perhatian,” jelasnya.
Data dari sensus mencakup pelaku usaha pertanian, jenis komoditas, agroforestri, dan lainnya, yang akan menjadi acuan bagi pemerintah untuk memahami minat masyarakat dalam sektor pertanian dan jumlah lahan pertanian yang tersedia. (Dj)
