Blora, BLORANEWS – Dewan Kebudayaan Blora (DKB) menyelenggarakan jagong budaya di Pendopo Pagelaran Dinporabudpar. Fokus jagong ialah mengintip asal-usul nama Blora antara folklor dan bukti sejarah.
Ketua DKB, Dalhar Muhammadun mengatakan, jagong budaya ini tujuan utamanya untuk menemukan jawaban awal. Sekalipun tidak akan memaksakan bahwa jawaban yang kita temukan belum tentu diterima oleh kebanyakan orang.
“Kita ingin tahu, siapakah kita sebenarnya. Melalui jagong budaya, obrolan yang kita lakukan ini beraroma keilmuan dan patokan-patokan yang bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya, Jum’at (12/8) malam.
Ia berharap kegiatan serupa bisa dilakukan secara rutin. Jagong budaya sebagai kiprah perdana, tidak harus diisi dengan kegiatan jagong budaya, bisa diisi dengan kegiatan yang lain misalnya atraksi kebudayaan.
Sebagai pemateri jagong ialah Totok Supriyanto yang menjelaskan asal usul nama Blora berdasarkan bukti penemuan dari kamus Indonesia-Belanda dan peta sejarah. Kemudian pemateri Gatot Pranoto mengungkapkan nama blora berdasarkan temuan arkeologi.
Totok juga membahas folklor nama Blora yang sempat berkembang di masyarakat, seperti Blora berasal dari kata belone sak oro oro, lo ne sak oro oro atau oblone sak oro oro. Menurutnya folklor semacam itu memiliki masa dan lingkup komunitas tertentu.
“Folklor sebagai tradisi lisan tidak dapat dijadikan rujukan sejarah selama tidak ada data pendukung yang kuat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blora, Kunto Aji menilai positif atas kegiatan yang dilaksanakan oleh DKB. Sesuai dengan 10 Objek Pemajuan Kebudayaan.
“Kami menyambut baik kegiatan yang dikemas jagong budaya. Jagong budaya malam ini menarik, layak kita tindaklanjuti secara rutin. Jika berkenan, kita semua boleh lah untuk membantu menyumbang pememikiran dalam hal budaya,” bebernya.
Bupati Blora, Arief Rohman juga menyusul hadir di tengah-tengah jagong berlangsung. Ia mengatakan bahwa banyak mimpi yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten, salah satunya adalah membuat museum.
“Banyak sekali khazanah yang ada di Blora. Blora memendam potensi yang luar biasa. Mimpi kami, rencana akan membuat museum. Kemudian, melalui diskusi ini silahkan dilaksanakan sebulan sekali atau beberapa minggu sekali, waktunya monggo diobrolkan, tempatnya bisa roadshow,” terang Bupati. (Jam).