Blora – Tugas berat menanti Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Khozinatul Ulum Blora. Hingga kini, setidaknya ada tiga kandidat yang akan bersaing memperebutkan posisi nomor satu di kampus ini.
Pertarungan ini akan berlangsung pada sesi terakhir Kongres V BEM STAI Khozinatul Ulum Blora di aula kampus tersebut, Sabtu (21/04).
Ketua Panitia Kongres, Ilham, memaparkan rangkaian acara dalam Kongres kali ini. Kongres dimulai dengan Pembahasan Tata Tertib Kongres dan Pemilihan Pimpinan Sidang.
Kemudian, Pandangan Umum Peserta Kongres, Sidang Komisi, Pembahasan hasil Sidang Komisi, Pemilihan Presiden BEM dan Penutup.
“Komisi ini kita bagi menjadi tiga. Komisi A membahas AD/ART, Komisi B membahas GBHK, dan Komisi C akan membahas KPUM (Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa),” papar Ilham.
Lebih lanjut, Ilham menekankan, ke depan Presiden BEM akan menanggung tugas yang berat. Selain menjadi penyambung lidah mahasiswa, Presiden BEM terpilih juga akan menjadi figur utama mahasiswa di kampus tersebut.
“Apalagi, kampus kita sekarang telah diberi ammanah untuk menyelenggarakan tujuh Program Studi. Tentu tugas Presiden BEM menjadi semakin berat,” lanjutnya.
Sebagai informasi, kampus STAI Khozinatul Ulum Blora, saat ini telah menyelenggarakan tujuh Program Studi yang meliputi, Ilmu al-Qur`an dan Tafsir (IAT), dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah (PGMI/PGSD).
Kampus ini juga menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Pendidikan Agama Islam (PAI), Manajemen Bisnis Syariah (MBS), Ekonomi Syariah (EKOS), dan Perbankan Syariah (PS).
Pengirim : Ahmed Mundzir