Dalam tiga bulan terakhir, warga Dusun Jampi hanya mendapatkan satu kali bantuan air bersih. Bantuan air tersebut, berkapasitas 5000 liter. Ironisnya, saat bantuan ini disalurkan, tidak semua warga Dukuh Jampi mendapatkan bagian.
Akibatnya, Atik dan warga Dusun Jampi lainnya harus mengambil air di belik. Tak hanya itu, di belik tersebut, warga harus antri bahkan hingga setengah hari. Bagi warga yang datang belakangan, belum tentu mendapatkan air dari belik.
“Airnya keluar sedikit-sedikit. Ya, ga tau sampai kapan kita ngambil air seperti ini,” keluh Atik.