Randublatung – Warga Randublatung mengalami musim kemarau terparah tahun ini. Betapa tidak, untuk mendapatkan air bersih untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga dan memberi minum ternak, mereka harus mengambil air dari belik (lubang bekas galian pasir) yang ada di sungai.
“Untuk menghemat air, kita sibinan (mengelap kain basah ke tubuh sebagai pengganti mandi, red),” ujar Atik, warga Dusun Jampi Desa Bekutuk Kecamatan Randublatung, Rabu (03/10).