fbpx

INDUSTRI KECIL MENENGAH DI BLORA TERKENA DAMPAK PANDEMI

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Achmad Nurhidayat,
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Achmad Nurhidayat,

Blora – Plt. Kepala Dinas Perinaker Blora, Achmad Nurhidayat, menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 ini telah mengakibatkan 54 persen industri kecil menengah di Blora terkena dampak. Sehingga para pelaku industri kecil mengharapkan agar pemerintah daerah dan masyarakat bisa membantu membangkitkan ekonomi.

 

Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker), Achmad Nurhidayat,
Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker), Achmad Nurhidayat,

 

“Harapannya pemerintah daerah dan masyarakat bisa membeli produk industri kecil lokal Blora. Dengan begitu sedikit bisa membantu para pelaku industri kecil,” ungkapnya

Lebih lanjut, dirinya menerangkan bahwa di Blora saat ini sudah ada 22 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang kampung, yang mana 6 diantaranya berstatus deportasi. Meskipun demikian semuanya mendapatkan fasilitas penjemputan hingga rumahnya di Blora.

“Untuk 6 yang dideportasi ini kendalanya karena ada masalah di visa kerja. Sebagian besar dari 22 PMI ini bekerja di Malaysia,” imbuhnya.

Sampai hari ini, Senin (06/07), di Blora ada pencari kerja sebanyak 1.629 orang. Yang terdiri dari lulusan SMA sederajat sebanyak 1.357 orang, kemudian lulusan S1 sebanyak 69 orang, dan S2 sebanyak 2 orang.

“Saat ini Dinas Perinaker melalui Balai Latihan Kerja (BLK) juga sedang melaksanakan pelatihan kerja yang sedang berlangsung, diantaranya pelatihan tata boga, menjahit, teknik computer, teknis las, dan otomotif sepeda motor. Sedangkan bulan Agustus nanti akan ada pelatihan membatik dan tata rias pengantin,” pungkasnya. (jyk)