Blora- Kondisi perkuliahan di Blora yang serba terbatas membuat para putra daerah merantau untuk menuntut ilmu. Kota-kota besar seperti Jakarta, Jogjakarta dan Semarang menjadi tujuan utama mereka. Tidak semua mahasiswa Blora memiliki bekal biaya yang cukup. Ali Azka Ramadhan, Ketua IMPARA melihat minimnya peran pemerintah daerah menjadi salah satu penghambat berkembangnya mahasiswa Blora di luar daerah.
Ali Azka Ramadhan lahir di dukuh Dluwangan desa Kauman Kecamatan Blora Kota pada 24 Maret 1993. Saat ini, Azka sedang menyelesaikan studi di UIN Walisongo Semarang Fakultas Ushuluddin dan Humaniora. Selain sibuk menyelesaikan tugas kuliah semester tujuh, Azka masih menyempatkan diri di Dewan Eksekutif Mahasiswa fakultasnya. Perhatiannya terhadap Mahasiswa Blora yang belajar di luar daerah dicurahkannya dengan memimpin Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Blora, IMPARA.
Sikap Azka, sebagai senior di fakultasnya sangat berpihak pada kepentingan mahasiswa Blora. Dalam banyak hal, Azka melalui IMPARA membantu memfasilitasi mahasiswa baru yang belum banyak tau tentang strategi belajar di luar daerah. Tak jarang, Azka mengkritik kebijakan kampus yang dirasa memberatkan mahasiswa.
Kritik tajam Azka tidak hanya diarahkan ke dalam kampus, para pengambil kebijakan Blora juga tidak lepas dari pantauannya. Menurutnya, dibutuhkan tindakan konkret para pengambil kebijakan Blora terhadap kelangsungan Mahasiswa Blora yang belajar di luar kota.
“Dulu, pernah ada janji bahwa akan disediakan beasiswa dari Bupati Blora kepada para mahasiswa. Itu disampaikan dalam pertemuan KKN Mahasiswa UIN Walisongo Semarang dengan Pemda Blora di Kampus. Sampai sekarang saya belum melihat dampak konkretnya” tutur Azka.
“ Jika mahasiswa adalah penerus generasi Blora hari ini, seharusnya pemerintah daerah melakukan berbagai kebijakan yang mendukung keberlangsungan mahasiswa Blora. Baik yang di Blora maupun yang studi di luar kota. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak petani yang berpenghasilan pas-pasan. Penerimaan mahasiswa baru beberapa waktu yang lalu membuat kita miris, banyak yang berasal dari kalangan tidak mampu” jelas Azka.
Azka berharap, pemerintah secepatnya melakukan tindakan demi keberlangsungan mahasiswa. Menurutnya, ada banyak jalan untuk menyikapi kenyataan minimnya kemampuan keluarga mahasiswa terhadap mahalnya biaya perkuliahan. “ Menyikapi ini bisa dengan memberikan beasiswa, membantu kegiatan para mahasiswa atau menyelenggarakan pelatihan-pelatihan skill untuk mahasiswa” Pungkasnya [.]
Reporter : Sahal Makmur
Foto : Dokumentasi Ali Azka R.