Lirik lagu bernuansa satire, bernada nakal dengan iringan gitar akustik. Demikianlah tampilan musik garapan Iksan Skuter. Dengan musik ini, Iksan menghajar para koruptor dan penyelenggara pemerintahan di tanah air.
“Sebenarnya nggak mengritik niatku, karena bagiku tugas seni adalah merekam, mendokumentasikan apa yang dilihat, didengar, dirasa,” ujar Iksan seperti dikutip Jatim Net, Minggu (23/09).
Iksan, lahir di Blora 30 Agustus 1981 dengan nama Mohammad Iksan. Nama belakang Skuter memiliki dua makna.
Pertama, karena seniman lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menyukai skuter. Dia memiliki skuter berwarna biru laut, dan terpasang bendera merah putih di belakangnya. Alasan kedua, skuter merupakan akronim Seniman Kurang Terkenal.
“Bukan orientasiku untuk terkenal, tugasku membuat karya karena anak kandung seniman adalah karya,” lanjut musisi yang memilih berkiprah secara solo karir sejak 2012 ini.
Kini, Iksan banyak menghabiskan waktunya di kedai miliknya, Kedai Srawung. Kedai Srawung berdiri sejak 2013. Di Kedai ini terdapat studio mini bernama Srawung Record. Lokasinya di di Jalan Parangtritis, Kelurahan Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
