fbpx

HUJAN TAK TENTU, PETANI JAGUNG BANGKLEYAN KHAWATIRKAN GAGAL PANEN

HUJAN TAK TENTU, PETANI JAGUNG BANGKLEYAN KUATIRKAN GAGAL PANEN
Seorang petani penunjukan tanaman Jagong.

Blora – Petani jagung di Desa Bangkleyan Kecamatan Jati mengeluh gagal panen disebabkan karena hujan tidak menentu, dampaknya jagung tanaman tidak tumbuh.

Hal demikian dirasakan salah satu petani, Nasir mengaku tidak bisa panen jagung jika bulan ini tidak ada hujan. Kebanyakan masyarakat hanya mengandalkan tadah hujan, sementara air sungai sudah habis tidak mencukupi.

“Petani mengalami kerugian, mas, karena jagung yang di tanam tidak tumbuh gara-gara musim hujan tidak jadi-jadi. Sempat bagus, waktunya memberi pupuk, eh tiba-tiba terang lagi” keluhnya melalui sambungan telepon.

Selain jagung tidak tumbuh, petani jagung juga harus berhadapan dengan hama tikus yang masih menyerang. Jika keadaan normal, benih jagung 1 Kg mampu menghasilkan panen 4 sampai 5 kwintal. Kondisi sekarang malah rugi banyak, selain rugi modal juga rugi tenaga.

Nasir berharap kepada pemerintah agar kondisi petani lebih diperhatikan, mampu memberikan solusi. Ada beberapa warga hanya menggantungkan hidup di lahan garapan dan sawah.

“Kalu bisa disediakan sumur pantek, sukur terbangun embung (Bendungan) guna penyuplay air ketika kemarau,” harapnya, Blora (10/10).

Selain itu petani mengeluhkan permasalahan mendasar menyoal kelangkaan pupuk ketika musim tanam tiba.

Sebagai informasi, Desa Bangkleyan merupakan desa yang berada paling selatan kecamatan jati, perbatasan dengan kabupaten Ngawi dan Sragen. (Jml)