fbpx
OPINI  

HINDARI MIRAS, MEWUJUDKAN PERAYAAN KEMERDEKAAN YANG AMAN

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di berbagai daerah diwarnai dengan semarak acara seperti karnaval, lomba-lomba tradisional, hingga malam tirakatan.

Namun, di balik kemeriahan itu, terdapat fenomena yang masih menjadi perhatian serius: konsumsi minuman keras (miras) dalam perayaan kemerdekaan.

Minuman keras kerap kali dianggap sebagai cara untuk menambah keseruan dalam perayaan. Bagi sebagian orang, miras menjadi pelengkap suasana dalam pesta atau keramaian. Namun, efek negatifnya tidak bisa dianggap sepele. Miras sering kali menjadi pemicu konflik, gangguan keamanan, bahkan insiden kecelakaan yang merugikan banyak pihak.

Dalam setiap perayaan kemerdekaan, keamanan dan kenyamanan masyarakat seharusnya menjadi prioritas utama. Sayangnya, penggunaan miras sering kali menjadi pemicu terjadinya kekacauan. Berdasarkan catatan dari berbagai insiden tahun-tahun sebelumnya, konsumsi miras dalam acara-acara publik sering kali berujung pada perkelahian, perilaku agresif, dan tindakan tidak terkontrol yang membahayakan keselamatan orang lain.

Sepatutnya pihak penyelenggra melakukan pengawasan ketat selama rangkaian perayaan kemerdekaan tahun ini.  mengantisipasi peredaran dan konsumsi minuman keras, terutama di acara-acara keramaian seperti karnaval dan panggung hiburan rakyat untuk memastikan perayaan berjalan lancar tanpa adanya gangguan yang diakibatkan oleh miras. Miras hanya akan menodai esensi dari perayaan kemerdekaan itu sendiri.

Melalui momentum kemerdekaan ini, penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif menjaga keamanan lingkungan mereka. Penggunaan miras dalam perayaan tidak hanya mengancam keselamatan individu, tetapi juga dapat merusak suasana kebersamaan yang seharusnya penuh dengan semangat persatuan dan kesederhanaan.

Masyarakat diharapkan dapat lebih peduli dan berani menegur jika menemukan orang yang mencoba membawa miras ke dalam acara.

Selain itu, pemuda yang sering menjadi penggerak kegiatan-kegiatan 17 Agustusan di desa maupun kota, juga diharapkan memberikan contoh positif dengan menggelar perayaan yang bebas dari miras.

Perayaan kemerdekaan bukan sekadar momen euforia, tetapi juga refleksi dari semangat perjuangan para pahlawan bangsa. Mengonsumsi miras justru bertolak belakang dengan semangat kemerdekaan yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, merayakan dengan penuh kesadaran, kebersamaan, dan tanpa miras menjadi langkah penting untuk menjaga suasana tetap aman, nyaman, dan penuh makna.

Sebagai generasi penerus bangsa, mari kita maknai kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan positif dan inspiratif.

Meriahkan perayaan dengan lomba-lomba kreatif, pagelaran seni budaya, dan berbagai acara yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik. Dengan demikian, perayaan kemerdekaan akan menjadi pengalaman yang berkesan dan penuh arti, jauh dari ancaman miras serta dampak negatif lainnya.

Kemerdekaan adalah anugerah yang harus dirayakan dengan cara-cara yang sehat dan bermartabat. Jauhkan minuman keras dari perayaan kita dan ganti dengan semangat gotong-royong, kebersamaan, serta cinta tanah air. Inilah wujud perayaan kemerdekaan yang sebenarnya—bebas dari ancaman dan sarat akan kegembiraan yang murni serta penuh nilai positif.

Tentang Penulis : Abdul Jalil, Ketua Samawi Kabupaten Blora. 

Isi artikel diluar tanggung Jawab Redaksi Bloranews.com

Verified by MonsterInsights