Cepu, BLORANEWS – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) IAI Al-Muhammad Cepu (AMC) menggelar agenda bedah buku karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Anak Semua Bangsa. Kegiatan tersebut digelar pada Kamis (4/5) kemarin di Pendopo Balai Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
Buku kedua dari seri Tetralogi Pulau Buru itu dibedah oleh Dosen Psikologi IAI Al Muhammad Cepu, Sri Purnomowati.
Sebelum menuju agenda utama bedah buku, terlebih dahulu dilangsungkan tahlil dan doa bersama dalam rangka memperingati Haul Pramoedya Ananta Toer ke-17.
Kemudian acara dilanjut dengan pemaparan moderator mengenai sinopsis dan biografi Pramoedya Ananta Toer. Setelah itu, moderator mempersilahkan pembedah untuk menjabarkan sari pati buku fenomenal karya sastrawan Blora tersebut.
Sri Purnomowati selaku pembedah pun menerangkan bahwa karya sastra tersebut memiliki gaya bahasa yang eksklusif. Bahasanya cenderung lugas, tajam dan banyak menggunakan majas namun mudah dipahami.
Dijelaskan, buku Anak Semua Bangsa ini merupakan novel kedua dari rangkaian empat buah novel (tetralogi) karya Pulau Buru yang ditulis Pramoedya Ananta Toer. Novel ini diterbitkan oleh Hasta Mitra, Jakarta, tahun 1980 dengan tebal 353 halaman.
Tiga novel lainnya yang termasuk dalam tetralogi ini ialah Bumi Manusia yang merupakan seri pertama, Rumah Kaca seri ketiga, serta Jejak Langkah seri terakhir. Peristiwa yang dimuat di dalam novel ini terjadi pada permulaan abad ke-20.
“Berbeda dengan seri pertama, diakhir cerita, Minke dan Nyai Ontosoroh gagal dalam melindungi dan mempertahankan Annelis dari renggutan Maurits Melema, Namun dalam tetralogi kedua, Minke yang sebelumnya berorientasi pada pola pikir kaum terdidik Belanda, berubah menjadi Minke yang sadar akan lingkungannya sendiri yakni sadar adanya ketidakberdayaan dan ketidakadilan yang dialami Pribumi,” jelas Sri Purnomowati.
Wakil Rektor III, Mamiek Slamet yang hadir dalam kegiatan mengajak seluruh mahasiswa untuk selalu mempromosikan karya sastrawan Blora serta menyampaikan pentingnya kolaborasi antar organisasi.
“Sebagai mahasiswa kita harus senantiasa mempromosikan bahwa di Blora terdapat banyak tokoh sastrawan yang hebat, salah satunya Pramoedya Ananta Toer. Kedua, mahasiswa harus senantiasa membaca buku dan mempelajari secara mendalam, karena akan melatih nalar kritis mahasiswa. Dan yang terakhir, saya pengen mahasiswa bisa berkolaborasi antar organisasi intra kampus untuk mengawal gagasan pemKab yakni Cepu Raya.” lanjutnya.
Sementara itu, Intan Nuria Rizki selaku ketua panitia berharap agar tujuan yang telah digaungkan bisa tercapai, yakni untuk menghidupkan kembali budaya literasi, sesuai dengan tema yang diusung dalam bedah buku kali ini.
“Semoga dengan tema ini, tujuan untuk menghidupkan kembali literasi khususnya di Kampus IAI Al Muhammad Cepu bisa terealisasi. Karena, literasi yang rendah juga akan berpengaruh pada sumber daya manusia apalagi ini pada kalangan mahasiswa.” Ungkapnya.
Sebagai informasi, agenda bedah buku ini merupakan rangkaian kegiatan Lomba Esai Nasional yang digelar Dema IAI Al Muhammad Cepu.
Untuk agenda bedah buku, para peserta nampak antusias mengikuti diskusi. Adapun peserta yang terlibat ialah mahasiswa IAI Al Muhammad Cepu serta mahasiswa eksternal yang berasal dari Kampus Blora dan Bojonegoro. (Tan)