Warisan
Bila semua itu ditelusuri pada dasarnya tanpa peduli apakah itu sebagai anjuran Islam, tradisi warisan nenek moyang atau sebagai bukti penghormatan terhadap jasa mereka. Walhasil muaranya berpangkal pada maksud dan tujuan diadakan peringatan itu semuanya, mari kita ambil salah satu contoh tradisi yang baru berlangsung sekitar satu minggu yang lalu dengan sebutan peringatan haul si Mbah Sunan Pojok misalnya.
Peringatan tersebut dilakukan dengan maksud dan tujuan salah satunya adalah untuk mengambil teladan dengan kematian seseorang bahwasanya kita semua pada akhirnya juga akan mati, sehingga hal itu akan menimbulkan efek positif pada diri kita. Untuk selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Untuk meneladani kebaikan dari orang yang dihauli, dengan harapan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari; dan Untuk memohon keberkahan hidup kepada Allah melalui wasilah (media) yang telah diberikan kepada para ulama, sholihin atau waliyullah yang dihauli selama masa hidupnya. Dan kita tau bahwa Si Mbah Sunan Pojok merupakan salah satu waliyullah yang perlu diteladani prilaku dan perjuangan beliau dalam menyebarkan Islam.
Dari penjelasan di atas, tidak tersirat sedikit pun tujuan haul yang mengarah pada kemeriahan dan penyekutuan sebagaimana halnya di atas. Haul adalah do’a dan sedekah, haul merupakan media untuk mengambil teladan dan meneladani, serta memohon keberkahan. Lalu, bagaimana tradisi haul ini membumi hingga lestari sampai saat ini?
Untuk itu alangkah indahnya kita menelusuri lebih jauh dari manakah kata haul itu muncul, dari beberapa keterangan kata haul ini awalnya muncul dari dunia pesantren yang pada perkembanganya menjadi memasyarakat, sebab haul selalu diisi dengan berbagai agenda.
Salah satunya adalah pengajian umum yang mendatangkan mubaligh, dari sinilah haul mulai dikenal masyarakat, apalagi yang didatangkan itu sudah terkenal dan dalam ceramahnya terdapat sedikit guyonan. Meski tanpa peduli apakah nanti berdampak positif atau tidak, yang penting lucu dan ramai.
Mereka pasti datang berduyun-duyun dan akhirnya tanpa kita mengenalkan apakah tujuan dan maksud haul itu dengan sendirinya kata haul membumi dan lestari hingga detik ini.