Banjarejo – Ketua DPW PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) memastikan PKB Jateng tidak akan bermain dengan isu SARA dalam Pilgub Jateng 2018. Hal ini disampaikannya pada Launching Pendaftaran Bakal Calon Pemilu Legislatif 2019 di Pesantren Annur Seren, Desa Sendangwungu Banjarejo, Jumat (02/02).
“(Dalam Pilgub Jateng 2018), ini tentang figur yang bersih. Kita tidak akan bermain dengan isu SARA, itu ongkosnya (konsekuensinya) terlalu mahal bagi kita. Pilih sing anti korupsi, opo pilih sing wis korupsi, ini aja,” tegas Gus Yusuf didepan ratusan pengurus PKB tingkat kecamatan dan desa se- Kabupaten Blora.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yusuf juga memaparkan dua hal yang menjadi pertanyaan bagi mayoritas pemilih nahdliyyin di Kabupaten Blora.
Dua pertanyaan tersebut adalah posisi dilematis pemilih nahdliiyin yang dihadapkan pada dua calon wakil gubernur yang sama-sama berlatar belakang NU. Sedangkan pertanyaan kedua, alasan DPW PKB Jateng berada dalam satu poros dengan PKS.
“Di sana (Ganjar – Taj Yasin) ada warga NU, di sini (Sudirman Said – Ida Fauziah) ada kader NU, ini jelas,” lanjutnya.
Menurut Gus Yusuf, pengabdian Ida Fauziah di NU telah terbukti dengan kiprahnya di IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) hingga Fatayat NU.
Merespon pertanyaan kedua, terkait posisi PKB dan PKS yang mendukung pasangan calon yang sama, Sudirman Said – Ida fauziah, Gus Yusuf mengungkapkan deklarasi pasangan calon ini dimulai dengan keputusan koalisi Gerindra – PKB untuk Pilgub jateng 2018.
deklarasi, pasangan Sudirman Said – Ida Fauziah, itu antara Gerindra dan PKB. Hanya dua partai ini yang pertama kali mendeklarasikan. Kemudian disusul dukungan PAN dan PKS yang mendukung pasangan ini,” ungkapnya.
Seperti diketahui, PKB diasosiasikan sebagai jalur politik antara masyarakat muslim tradisional / nahdliyyin, sedangkan PKS diasosiasikan jalur politik masyarakat muslim modern. Keduanya kerap berbeda pandangan.
Terkait pandangan ini, Gus Yusuf menyampaikan langkah politik semacam ini merupakan hal yang wajar dalam dinamika politik.
“Contohnya di Jawa Timur, pasangan Gus Ipul dan Mbak Puti didukung PKS. Dan Kyai di Jawa Timur mengijinkan Gus Ipul didukung PKS. Ini soal politik, mas. Soal golek biting (soal cari suara), bitinge sopo wae tampani (dukungan dari partai mana saja akan diterima),” pungkasnya.
Reporter : Niam Jamil