Blora – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PPP Muhammad Arwani Thomafi (Gus Aang) memastikan kekuatan santri tak akan lagi dipandang sebelah mata dalam kepemimpinan Jawa Tengah lima tahun ke depan.
Hal ini disampaikannya dalam Silaturahim dan Temu Alumni Gus Yasin Maimun dengan Santri Alumni Sarang Blora di Wisma Pratama Blora, Rabu (21/02).
“Pancasila terbukti kesaktiannya karena peran para kyai dan santri. Para kyai dan santri selalu menjadi garda terdepan dalam mengawal NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945,” tegas Gus Arwani di depan ratusan alumni Pesantren Sarang Rembang asal Blora.
Gus Aang mengungkapkan, meski besar jasanya dalam menjaga pilar-pilar bangsa, namun santri kerap tak terlihat pengaruhnya dalam gerak roda pemerintahan, di tingkat pusat maupun daerah.
“Banyak kyai dan santri yang mengeluh, perhatian pemerintah terhadap pendidikan keagamaan kurang. Jawa Tengah dan Jawa Timur, berbeda dalam memberi perhatian kepada pesantren dan madrasah,” ungkapnya.
Menurut Gus Aang, Pemprov Jawa Timur memberi perhatian lebih kepada pesantren dan madrasah. Hal ini membuat “cemburu” para santri di Jawa Tengah.
“Para pengajar madrasah dan pesantren di Jawa Timur dibantu pendidikannya hingga ke jenjang perguruan tinggi, mendapatkan sejumlah pelatihan untuk meningkatkan kapasitas intelektual, dan mendapatkan insentif bulanan,” terang lulusan Fakultas Syariah IAIN Yogyakarta ini.
Menyikapi situasi ini, Gus Aang mengajak para santri alumni Pesantren Sarang untuk terlibat secara langsung dalam menentukan kebijakan pemerintah.
“Satu-satunya jalan, adalah dengan mendukung aliansi strategis antara kekuatan nasionalis dan kekuatan santri. Insyaallah, dalam lima tahun yang akan datang santri akan menentukan kebijakan-kebijakan sosial keagamaan di Jawa Tengah,” pungkas anggota Komisi II DPR RI ini.
Penyunting : Syaiful Huda