Blora, BLORANEWS – Seorang guru agama Konghucu, Liantini mengeluhkan raport anak didiknya dalam nilai agama tidak muncul. Mirisnya ini terjadi saat menerima raport setiap akhir semester. Nilai agama Konghucu selalu tidak muncul.
“Kemarin kenaikan kelas, nilai sudah saya setorkan ke pihak sekolah. Ketika raport dibagikan, nilai raport agama selalu tidak muncul. Inikan berdampak pada kelulusan siswa,” keluhnya saat sarasehan lintas agama, Senin (14/11) kemarin, yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Blora.
Liantini mengajar agama Konghucu kepada dua murid. Yaitu Indriana Hartanti Sutanto siswa kelas 9 SMPN 1 Blora dan Imelda Hartanti Susanto siswa kelas 12 SMAN 1 Blora. Raport yang tidak muncul nilai adalah SMP. Pihak sekolah juga belum menemukan solusi ketika ditanya.
“Alasan pihak sekolah, harus ada yang lebih tinggi yang mengurus. Ketika saya tanyakan kepada wali kelasnya juga tidak tahu. Padahal sudah ikut tes dan diketahui oleh sekolah. Nilai sudah saya berikan, harusnya sekolah tahu,” paparnya.
Liantini pun kebingungan harus mengambil langkah bagaimana. Sekolah juga tidak memberikan solusi.
“Kita masih bingung mengambil langkah, ini harus bagaimana dan kemana. Apakah ke dinas Pendidikan atau bagaimana. Saya tanya yang lebih paham siapa,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut ditanggapi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Blora, M. Kafit mengaku tidak mengetahui persoalan tersebut. Pihaknya akan melakukan kooordinasi dengan beberapa pihak.
“Konghucu jelas sebagai agama. Harusnya nilainya ada. Nanti saya koorinasikan dengan Dinas Pendidikan. Ini masalahnya apa, padahal guru sudah menyetorkan nilai,” ucapnya. (jam)