Semarang, BLORANEWS.COM – Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meminta seluruh pengusaha transportasi untuk mematuhi aturan pembatasan operasional kendaraan sumbu tiga.
Langkah ini bertujuan menjaga kelancaran lalu lintas dan mengurangi potensi kemacetan di jalur mudik.
Pemerintah menetapkan pembatasan tersebut berlaku mulai 24 Maret hingga 8 April 2025, kecuali bagi kendaraan yang mengangkut bahan makanan pokok.
Kebijakan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kepala Korps Lalu Lintas Polri, dan Direktur Jenderal Bina Marga.
“Ketentuan SKB akan dilaksanakan, saya imbau semua mematuhinya,” ujar Luthfi usai menjadi Inspektur Upacara Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2025 dalam rangka pengamanan Idulfitri 1446 H di halaman Mapolda Jateng, Kamis (20/3/2025).
Gubernur menegaskan bahwa kelancaran lalu lintas selama mudik menjadi prioritas utama. Lonjakan kendaraan yang melintas di Jawa Tengah saat mudik diperkirakan meningkat pesat.
Jika masih ditemukan kendaraan sumbu tiga yang melintas di luar ketentuan, Luthfi meminta agar kendaraan tersebut segera berhenti dan parkir di kantong-kantong parkir yang tersedia.
“Jika ada yang mogok, saya harapkan ada komunikasi,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mantan Kapolda Jateng itu membacakan amanat dari Kapolri, yang menyatakan bahwa apel gelar pasukan serupa digelar serentak di seluruh Indonesia hingga tingkat Polsek.
Operasi ini bertujuan memastikan kesiapan personel, sarana prasarana, serta memperkuat sinergi antarinstansi dalam pengamanan arus mudik dan balik.
Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk mendukung kelancaran mudik, seperti Work From Anywhere (WFA), diskon tarif tol, serta libur sekolah bagi siswa.
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 5-7 April 2025. (Jyk)