Blora, BLORANEWS – Pemerintah Kabupaten Blora meluncurkan Gerakan Gemar Menabung, mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat luas untuk menabung di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Blora Artha. Gerakan ini digagas di tengah upaya penyelamatan BPR Blora Artha yang terlilit masalah kasus penyelewengan dana.
Bupati Blora, Arief Rohman membuka akun tabungan di BPR Blora Artha dengan setoran awal Rp 10 juta. Ia mengajak masyarakat untuk mengikuti langkahnya, sebagai bentuk dukungan terhadap bank daerah dan kontribusi bagi perekonomian Blora.
Namun, di balik ajakan tersebut, muncul keraguan tentang efektivitas Gerakan Gemar Menabung dalam menyelamatkan BPR Blora Artha. Kritik pedas datang dari berbagai pihak, termasuk PMII Blora, yang mempertanyakan urgensi dan transparansi program ini.
Kritik dan Kekhawatiran
Ketua PC PMII Blora, Miftah Khoirun Najib mempertanyakan urgensi Gerakan Gemar Menabung di tengah kasus penyelewengan dana yang membelit BPR Blora Artha. Ia menilai program ini terkesan dipaksakan dan tidak tepat sasaran.
“Harusnya Pemkab fokus menyelesaikan kasus penyelewengan dana terlebih dahulu, bukan malah mengajak masyarakat menabung. Ini kan seperti menutupi masalah,” tegasnya.
Kekhawatiran lain datang dari pengamat keuangan, yang mempertanyakan transparansi pengelolaan dana dalam Gerakan Gemar Menabung. Dikhawatirkan, dana yang terkumpul tidak dikelola dengan baik dan justru memperparah kondisi BPR Blora Artha.
Membangun Kepercayaan: Kunci Menuju Solusi
Di tengah berbagai kritik dan keraguan, fokus utama dalam kasus BPR Blora Artha seharusnya adalah membangun kembali kepercayaan publik. Langkah-langkah konkret dan transparan dalam menyelesaikan kasus penyelewengan dana, serta perbaikan tata kelola keuangan bank, jauh lebih penting daripada sekadar ajakan menabung.
Pemerintah Kabupaten Blora perlu menunjukkan komitmennya dalam menyelamatkan BPR Blora Artha dengan cara yang benar dan bertanggung jawab. Masyarakat pun berhak mendapatkan informasi yang jelas dan akuntabel terkait kondisi keuangan bank dan langkah-langkah penyelamatannya.
Gerakan Gemar Menabung bisa menjadi bagian dari upaya penyelamatan BPR Blora Artha, namun program ini harus dilakukan dengan penuh transparansi dan akuntabilitas. Tanpa itu, program ini dikhawatirkan hanya akan menjadi tameng untuk menutupi masalah dan memperburuk kondisi bank.
Pentingnya Solusi Jangka Panjang
Selain langkah-langkah penyelamatan jangka pendek, BPR Blora Artha juga membutuhkan solusi jangka panjang untuk memastikan keberlangsungannya. Memperkuat modal bank, meningkatkan kualitas layanan, dan diversifikasi produk menjadi beberapa langkah penting yang perlu dipertimbangkan.
Penyelamatan BPR Blora Artha membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak perbankan. Dengan langkah-langkah yang tepat, transparan, dan akuntabel, BPR Blora Artha diharapkan dapat bangkit kembali dan menjadi bank yang sehat dan berkontribusi bagi perekonomian daerah.