GELIAT MAHASISWA MUHAMMADIYAH BLORA NGUR-URI BUDAYA SENI TARI

Beberapa mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Blora mulai menekuni kesenian di bidang seni tari secara otodidak.
Personil tari dari mahasiswa STAI dan STKIP Muhammadiyah Blora.

Blora – Beberapa mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Blora mulai menekuni kesenian di bidang seni tari secara otodidak.

Ketua Tim Tari, Nindiani Karimatul Hidayah mengatakan, keterbatasan untuk perkembangan kesenian atau kebudayaan di Blora masih menjadi kendala. Dirinya merasa kesulitan dengan beberapa mahasiswa yang memiliki bakat namun bingung mau disalurkan bagaimana.

“Kami butuh pelatih yang benar-benar bisa melatih kami untuk menjadi seniman. Intinya itu nanti bisa menghidupkan kebudayaan yang ada di Blora, tujuannya untuk nguri-uri budaya,” ungkap Nindiani saat acara pameran Rekam Jejak di DPK Blora, Jumat (07/01).

Dosen STAI Muhammadiyah Blora, Eko Bayu Gumilar memaparkan, STAI dan STKIP Muhammadiyah Blora basicnya keagamaan, namun Ia secara pribadi mencoba membuka peluang bagi mahasiswa yang berminat atas adanya kesenian di Jawa, khususnya di Blora.

“Kebetulan kami punya beberapa talenta muda dari mahasiswa STAI dan STKIP Muhammadiyah Blora. Mereka ternyata memiliki bakat tari yang sangat sayang kalau misalnya tidak kita kembangkan lagi,” paparnya.

Tim tari tersebut tergabung dalam organisasi Pengurus Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Blora, sudah ada kurang lebih 25 anggota. Tim tersebut mengusulkan untuk dibuatkan UKM tersendiri di kampusnya, namun belum di Acc. (Jam).