Randublatung – Satu Abad Perjuangan Mbah Samin Surosentiko diperingati berbagai kegiatan. Mulai dari Brokohan, Seminar kebudayaan, Pemutaran film Geger Samin, Klonengan Sami Wiji, Kidungan Wiji Kendeng, serta Jagongan Panglingo Wonge Ojo Pangling Swarane, Laku Sikep Kanggo Ndonyo Sak Isine. Acara dipusatkan di Pendapa Pengayoman Plosokediren, Randublatung, Blora.
Pemerhati Sejarah, Eko Arifianto mengaku, acara ini dalam rangka peringatan 1 Abad perjuangan Mbah Samin Surosentiko. Tepatnya 115 tahun sejak penangkapan oleh kolonial dan antek-anteknya. Yaitu pada bulan Maret tahun 1907 di Plosokediren, Randublatung, Blora.
“Rencana ada Bupati Blora Arief Rohman dan Walikota Sawahlunto Deri Asta hadir di dalam acara peringatan Satu Abad Perjuangan Mbah Samin Surosentiko ini,” terangnya, Senin (14/3).
Eko berharap, kegiatan ini adalah untuk menguatkan sejarah Samin Surosentiko sebagai cagar budaya atau warisan budaya tak benda.
“Kadang masyarakat awam masih memandang gerakan Samin ini elitis hanya untuk kelompok tertentu. Padahal sebaliknya. Sehingga yang perlu digarisbawahi adalah perjuangan Mbah Samin dan dulur-dulur Sikep itu bukan berjuang untuk kelompoknya saja. Tapi mereka berjuang hingga diasingkan ke Sawahlunto itu demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negaranya. Yaitu Indonesia lepas dari belenggu penjajahan kolonial Belanda,” tegasnya. (sub)