Semarang – Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah memutuskan bahwa vaksinasi saat bulan ramadhan diperbolehkan. Meski demikian, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tetap menyiapkan antisipasi dengan rencana cadangan atau plan B.
“Sebenarnya nggak papa (vaksinasi saat puasa), karena MUI membolehkan karena itu tidak masuk ke mulut. Jadi disuntik nggak papa. Tapi meski begitu, kita tetap menyiapkan plan B nya,” kata Ganjar, Sabtu (20/3).
Ganjar menjelaskan, plan B yang disiapkannya adalah pelaksanaan vaksinasi usai berbuka puasa atau setelah shalat tarawih. Bahkan, jika memungkinkan akan digelar di beberapa tempat.
“Untuk mengantisipasi, barangkali di beberapa tempat bisa dilakukan. Atau barangkali ada yang disuntik terus ndredeg (gemetar) dan semaput (pingsan), kita siapkan beberapa skenario. Tapi intinya MUI sudah menyampaikan nggak papa (vaksinasi saat puasa),” terangnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa Jateng siap melaksanakan vaksinasi, selama jatah aman.
“Kita tinggal nunggu datangnya vaksin saja, kalau tidak salah hari ini datang. Meski begitu, jumlahnya tidak terlalu banyak,”
Ganjar menegaskan, program vaksinasi akan digaspol pada kisaran Mei-Juli nanti, yakni saat pemerintah pusat dropping vaksin dalam jumlah besar.
“Nanti kita gaspol, tentu prioritas saat ini adalah lansia, pelayan publik termasuk guru karena program pembelajaran tatap muka segera digelar. Saya minta guru harus diprioritaskan mendapat vaksinasi,” pungkasnya. (Jay)