Banjarejo, BLORANEWS – Dalam rangka mensukseskan Program Unggulan kampus bertajuk Moderasi Beragama, Kelompok 9 KKN-IKMB IAIN Kudus menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama Sedulur Sikep Samin di Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
Dalam kegiatan tersebut, kelompok 9 mendatangkan 2 narasumber yang sangat kompeten dalam bidangnya, yakni Mbah Poso selaku Kepala Paguyuban Sedulur Sikep Samin Tunggal Roso serta Muhammad Maulana Ikrom dari Mahasiswa Sudan.
Mengangkat tema “Menyatukan Kepercayaan Masyarakat dalam Peradaban Suku Samin di Desa Karangtalun”, kegiatan berlangsung meriah dengan menghadirkan 30 peserta. Baik dari jajaran perangkat Desa Karangtalun, Karang Taruna, maupun dari kelompok desa sekitar.
Mbah Poso selaku Pemangku Adat Samin Tunggal Roso menjelaskan betapa pentingnya ikatan persaudaraan antar sesama. Menurutnya, semua yang ada di alam semesta ini adalah saudara. Angin, bumi, langit dan seisinya adalah saudara.
“Jadi seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa mempunyai tugas yang besar untuk menjalin tali persaudaraan antar sesama ciptaan-Nya,” terangnya.
Lebih lanjut, Mbah Poso menjelaskan ihwal jalan kedekatan seorang hamba (kawulo) kepada Sang Pencipta (Gusti kang Aryo Jagat) banyaklah cara. Tinggal bagaimana memandangnya, yang penting niat dan tujuannya sama.
“Kita semua hidup di alam semesta ini adalah saudara, maka kedepankanlah kebutuhanmu daripada keinginanmu. Saling tolong menolong antar ciptaan-Nya untuk menjadikan guyup rukun antar manusia,” lanjutnya.
Sementara itu, Muhammad Maulana Ikrom mengulas tentang kedudukan manusia yang baik dalam menjalankan perintah-Nya sebagai seorang hamba. Ia menggunakan argumen dari beberapa kitab untuk dijadikan rujukan referensi agar terciptanya korelasi dan kolaborasi antara budaya dan agama.
“Samin bukanlah suatu agama, tapi suatu budaya dari zaman penjajahan Belanda dulu. Yang berasal dari bahasa Jawa ‘sami-sami’ atau ‘podo-podo’. Aslinya kita semua itu Samin, tinggal bagaimana orang memandang itu dari sudut pandang yang mana,” ujarnya.
Terlihat, forum diskusi berjalan dengan lancar dan aktif. Banyak yang bertanya lebih jauh tentang keberadaan Suku Samin di Kabupaten Blora yang kemudian ditanggapi oleh narasumber. (Dj)