Blora, BLORANEWS – Laporan tindak pidana Pencurian dengan Kekerasan (Curas) yang terjadi di jalan Raya Blora Cepu turut Desa Cabak, Kecamatan Jiken, Blora ternyata palsu.
Hal itu berhasil diungkap oleh Tim gabungan Resmob Satreskrim Polres Blora bersama Unit Reskrim Polsek Jiken Polres Blora Polda Jawa Tengah.
Pengungkapan kasus bermula saat pelapor berinisial A, seorang warga kecamatan Cepu mengaku telah dirampas motornya oleh orang tidak dikenal di hutan Cabak.
Sebagaimana dikatakan Kapolres Blora AKBP Agus Puryadi saat melakukan konferensi pers di Mapolsek Jiken, bahwa pihaknya telah menetapkan A sebagai tersangka akibat laporan palsu dengan berpura-pura menjadi korban pelaku Curas.
Pada saat itu tersangka melaporkan kepada Polsek Jiken, jika dirinya telah menjadi korban pencurian dengan kekerasan di Jalan Raya Blora Cepu turut wilayah Desa Cabak yang mengakibatkan pelapor kehilangan satu unit sepeda motor.
“Pada hari ini bertempat di Polsek Jiken, Polres Blora, Saya akan lakukan pres rilis. Adanya laporan perampasan dengan menggunakan senjata tajam. Jadi pada bulan Desember tanggal 2 tahun 2023, Ada laporan ke Polsek Jiken sekitar pukul 18.30 WIB Kejadian pencurian dengan kekerasan (Curas) dengan menggunakan senjata tajam oleh 4 orang menurut keterangan korban,” ungkap Kapolres Blora, Selasa (12/12/2023)
Masih kata Kapolres, laporan curas tersebut di lakukan oleh A bersama keluarganya. Kemudian dari laporan tersebut Polsek Jiken dibantu Satreskrim Polres Blora mengadakan penyelidikan.
“Hasil penyelidikan yang sangat mencengangkan adalah ketika penyidik menanyakan kepada salah satu saksi, dimana saksi tersebut mengatakan bahwa kejadian itu sebenarnya tidak ada. Hari ini tanggal 12 Desember 2023, kasus ini bisa terungkap dengan nyata bahwa kendaraan dan surat-surat kendaraan masih ada. Ini kita sita dari seorang penggadai yang ada di Blora. Adapun Sepeda motor ini digadaikan sebesar lima juta rupiah,” urai Kapolres Blora.
Kapolres menegaskan bahwa motif dari pelaku pembuat laporan palsu ini adalah ketakutan jika ketahuan keluarga, bahwa motornya telah digadaikan untuk membayar hutang.
“Motif dari pelaku ketakutan, bagaimana jika motor yang sudah digadaikan ini ketahuan oleh orangtuanya. Akhirnya melaporkan kepada Polsek bahwa dirinya telah mengalami curas dan motornya dirampas,” tambah Kapolres.
Hal yang bisa dipetik dari sini adalah, di Blora saat ini aman dan jika ada isu tentang perampasan sepeda motor di jalur hutan Blora Cepu, itu hanya rekayasa.
“Masyarakat Blora tidak usah takut kemana mana, karena kejadian perampasan di hutan ini adalah rekayasa,” tandasnya.
Menurut keterangan tersangka, ia mengakui bahwa sudah beberapa kali menggadaikan barang-barang milik orang tua dan arah dari uang hasil penggadaian tersebut ke arah perjudian.
Kemudian menyikapi laporan palsu ini, Kapolres berpesan kepada warga masyarakat terutama warga yang melintas di jalan raya Blora Cepu untuk tidak takut. Bahwa Jalan Raya Blora Cepu sampai saat ini aman dan tidak ada kejadian perampasan sepeda motor.
“Kita kenakan pasal 220 KUHP yaitu memberikan keterangan palsu. Sampai saat ini di Blora tidak ada kasus perampasan sepeda motor. Dan ini baru laporan yang pertama. Untuk itu perlu kita luruskan bahwa laporan perampasan motor di Blora itu hoaks,” ujarnya.
Bersamaan dengan penetapan sebagai tersangka itu, petugas juga mengamankan barang bukti berupa Sepeda Motor Honda Vario dan STNK. (Dj)