Jepon, BLORANEWS – Manfaat embung di musim kemarau dirasakan petani Desa Jomblang, Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Air hujan yang ditampung di embung itu digunakan sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi (high added value crops) di musim kemarau.
Sekretaris Desa Jomblang Arif Kurniawan mewakili Kepala Desa Jomblang Agus Mukmin menjelaskan, sebagian petani setempat menanam jagung sehingga untuk menyirami memanfaatkan air embung.
“Untuk nyiram tanaman jagung (ngocori). Ada juga warga yang memanfaatkan untuk pemancingan ikan,” terangnya, Jumat (4/8/2023).
Sebagian petani, saat ini sudah mulai panen jagung dan tidak ada kendala penjualan.
Embung desa Jomblang yang dikenal dengan sebutan embung Ngrojo, menurut Sekdes Jomblang mampu mencukupi kebutuhan air petani sekitar lebih kurang enam hektar lahan pertanian.
“Embung itu dibangun sekitar tahun 2003-2004 dari alokasi anggaran pusat, ukurannya 35 x 30 meter. Dikenalnya embung Ngrojo,” terangnya.
Kedepan, kata Arif Kurniawan, oleh Kades Jomblang akan dikembangkan menjadi ruang terbuka publik dengan aneka taman dan wahana hiburan.
Pihaknya mendukung bahwa embung merupakan salah satu teknik pemanenan air (water harvesting) yang sangat sesuai di segala jenis agro ekosistem.
Sementara itu Kasmui, salah seorang warga desa Jomblang mengatakan, lebih sering mencari hiburan sambil memancing di tepi embung.
“Mancing ikan ini sambil hiburan, ada ikan nila di embung yang sebelumnya ditebar warga sini,” kata Kasmui.
Selain itu, kata dia, sambil mancing ikan bisa menikmati kopi kothok dan aneka makanan gorengan di warung samping embung.
“Mau bakar jagung juga boleh, silahkan mumpung masih ada jagung muda,” tambahnya. (Dinkominfo Blora).