fbpx

EKONOMI BLORA BERKEMBANG LAMBAT, ASET PD BPR MELEJIT HINGGA Rp 51,7 M

Ekonomi blora lambat
Bupati Djoko Nugroho dalam penarikan undian tabungan Presma PD BPR Blora

Blora- Pemerintah kabupaten (Pemkab) Blora tidak menafikan kondisi perekonomian Blora yang terkesan berjalan lambat. Salah satu sebabnya, lantaran Blora secara geografis tidak termasuk daerah yang dilintasi jalur transportasi nasional.

 

Ekonomi blora lambat
Bupati Djoko Nugroho dalam penarikan undian tabungan Presma PD BPR Blora

 

Hal ini diakui Bupati Blora Djoko Nugroho saat menyampaikan sambutan dalam agenda penarikan undian tabungan Presma PD BPR Blora, Kamis (21/03). Pihaknya meminta bank milik Pemkab Blora ini melakukan kebijakan yang lebih bersahabat untuk mendongkrak perekonomian rakyat.
“PD BPR tugasnya mengurusi masyarakat kecil. Harus terus berinovasi agar masyarakat lebih tertarik menabung. Terlebih PD. BPR ini murni milik Pemerintah Kabupaten Blora,” ucap Bupati.
Lebih lanjut, Kokok menyebutkan, salah satu alasan lambatnya pergerakan ekonomi di Blora lantaran secara geografis, Blora baru beberapa tahun saja dilintasi jalur transportasi nasional. Sehingga, kondisinya jauh berbeda dengan kota tetangga seperti Pati, Kudus dan Sragen.
“Jangan disamakan dengan Pati, Kudus dan Sragen yang sejak lama dilalui jalan nasional sehingga perekonomiannya bagus. Blora baru 3 tahun punya jalan nasional sehingga transformasi ekonomi mulai bergerak,” tambahnya.
Untuk mendorong perekonomian masyarakat Blora, Bupati meminta PD BPR untuk menerapkan kebijakan yang bersahabat kepada masyarakat arus bawah, dan tidak hanya memburu keuntungan untuk perusahaan belaka.
“Bunga pinjaman jangan tinggi-tinggi, jangan seperti Bank lain. Jangan hanya berburu keuntungan saja, namun juga menguntungkan nasabahnya. Kita harus lebih bersahabat dengan masyarakat,” pungkasnya.
Ironisnya, kondisi perekonomian Blora yang berjalan lambat ini berbanding terbalik dengan total aset PD BPR Blora yang beberapa tahun terakhir naik secara signifikan.
Sebagai informasi, dalam empat tahun terakhir, aset PD BPR Blora terus mengalami peningkatan. Tahun 2015 asetnya senilai Rp 30,9 miliar. Berikutnya 2016 naik menjadi Rp 36,2 miliar, lalu naik lagi menjadi Rp 38,6 miliar pada tahun 2017, dan 2018 kemarin melejit sampai Rp 51,7 miliar.
“Kami berharap bisa semakin banyak pinjaman yang diberikan kepada masyarakat sehingga perekonomian bisa terdongkrak, khususnya untuk sektor UKM,” komentar Direktur Utama PD BPR Blora, Arief Syamsuhuda dalam acara tersebut. (one)