fbpx

DENGAN KONSEP JOGLO “NJAWANI”, SHINTA RAMAIKAN PAVILIUN JATENG DI INACRAFT

Foto: Shinta Sudjana saat mengunjungi paviliun Jawa Tengah di Plenary Hall JCC

Jakarta, BLORANEWS.COM – Penjabat Ketua Dekranasda Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana, mengajak masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk menghadiri acara Inacraft 2024, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) dari tanggal 2 hingga 6 Oktober 2024. 

Dari total 897 stan, Jawa Tengah berpartisipasi dengan 12 stan yang menampilkan berbagai produk unggulan hasil kurasi.

Shinta secara langsung mengunjungi paviliun Jawa Tengah di Plenary Hall JCC, menyapa para pelaku UMKM, dan membeli sejumlah kerajinan, seperti pakaian batik ecoprint serta kain batik khas Jawa Tengah lainnya.

“Ayo, masyarakat Jakarta dan sekitarnya, datang langsung ke Inacraft 2024 yang berlangsung dari 2 hingga 6 Oktober,” ajaknya, Rabu (2/10/2024).

Ia menambahkan, 10 dari 12 stan tersebut berasal dari UMKM di berbagai kabupaten/kota, seperti Semarang, Kendal, Demak, Pati, Boyolali, Cilacap, Magelang, Wonosobo, Kebumen, dan Klaten. Dua stan lainnya diwakili oleh Dekranasda Provinsi Jawa Tengah.

Yang menarik, paviliun Jawa Tengah dirancang dengan konsep rumah joglo yang mencerminkan budaya Jawa atau “njawani”, lengkap dengan kandang burung perkutut, sebagai salah satu elemen khas budaya Jawa. Selain itu, di hari pembukaan, paviliun tersebut turut dimeriahkan dengan penampilan musik tradisional siteran dan tarian tradisional.

Produk yang dipamerkan antara lain fesyen ecoprint, batik, tenun, aksesori, tas, kerajinan dari bambu dan rami, interior rumah dari kayu dan rotan, serta kerajinan daur ulang.

Inacraft 2024 dibuka secara resmi oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dengan mengusung tema “Youthpreuner make it at market”. Acara ini diikuti oleh 784 peserta, 80 stan dari dinas, 27 stan kementerian/BUMN, serta 6 stan dari negara lain.

Teten juga mengungkapkan bahwa pada semester pertama tahun 2024, ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia mencapai 12,36 miliar dolar AS atau setara dengan Rp197,8 triliun, naik 4,46 persen dibandingkan semester pertama 2023.

“Angka ini menunjukkan bahwa industri kerajinan Indonesia terus tumbuh dan berinovasi, dengan keterlibatan anak muda yang semakin tertarik pada produk kriya. Ini membuktikan bahwa kita memiliki fondasi yang kuat untuk menjadikan sektor ini sebagai kekuatan ekonomi domestik,” jelas Teten. (Dj)