fbpx

DEMOKRASI AKAR RUMPUT, HUJAN ASPIRASI DI MUSYAWARAH DUSUN MOJOREMBUN 2019

Musyawarah Dusun Mojorembun tahun 2019 di Kantor Desa Mojorembun Kecamatan Kradenan
Musyawarah Dusun Mojorembun tahun 2019 di Kantor Desa Mojorembun Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora

Kradenan- Pola perencanaan pembangunan dewasa ini, menggunakan paradigma baru. Jika sebelumnya, pembangunan direncanakan dan ditetapkan dengan instruksi dari pemerintah, saat ini pembangunan dilaksanakan dan direncanakan dengan melibatkan masyarakat secara langsung.

Hal ini disampaikan Kepala Desa (Kades) Mojorembun, Syaefudin Zuhri, di depan puluhan warga dalam Musyawawarah Dusun (Musdus) yang merupakan perwakilan tokoh masyarakat, aktivis pemuda, aktivis perempuan, kelompok tani, dan elemen masyarakat lainnya.

 

Musyawarah Dusun Mojorembun tahun 2019 di Kantor Desa Mojorembun Kecamatan Kradenan
Musyawarah Dusun Mojorembun tahun 2019 di Kantor Desa Mojorembun Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora

 

“Perencanaan pembangunan saat ini bersifat bottom up, dari bawah ke atas, tidak lagi top down dari atas ke bawah. Kita pemerintahan desa hanyalah pelayan, yang harus memenuhi semua keinginan warga,” ucap Syaefudin, di kantor desa Mojorembun, Kecamatan Kradenan, Blora, Minggu (20/01).

Pihaknya menambahkan, agenda Musdus merupakan mekanisme perencanaan pembangunan yang secara rutin dilaksanakan tiap tahun. Dalam kesempatan ini, Musdus Mojorembun diawali dengan pemilihan Ketua RT 01 RW 01, yang menetapkan Lasdi sebagai Ketua RT tersebut melalui voting.

Musyawarah dilanjutkan dengan pembahasan pembangunan di tiga sektor utama. Meliputi, sektor ekonomi dengan koordinator Sutrisno, sektor Infrastruktuur oleh Mongat, dan sektor sosial budaya Rofiq Addiansyah.

Antusias warga untuk pembangunan desa terlihat dari banyaknya usulan yang disampaikan dalam musyawarah tersebut. Berbagai usulan, saran dan keluhan ditumpahkan mereka di depan para tokoh dan jajaran Pemerintahan Desa Mojorembun.

“Ada yang ingin jalan utama desa dibeton dan cor, ada yang menginginkan pelajaran tambahan bahasa inggris, revitalisasi kelompok seni, pembangunan drainase, pembuatan taman desa, pelatihan perbengkelan dan puluhan aspirasi lainnya,” ujar koordinator seni budaya Musdus, Rofiq. (hud)