fbpx
OPINI  

DARI DEMAK MENUJU PAJANG

Masjid agung demak
Masjid agung demak

Diantara para Bupati wilayah pantai, Pati Unus adalah yang paling besar kekuasaannya, nama besarnya adalah Pangeran Sabrang Lor, seorang putra dari Raden Patah atau Penembahan Jimbun dari Demak. Pada tahun 1511, Jepara berhasil ditaklukkan, di tahun 1513 dikerahkan pasukan menuju Malaka, setelah selama tujuh tahun sebelumnya, ia berhasil mengumpulkan 29.000 tentara, 90 kapal dan beberapa meriam. Namun, karena dihalau kekuatan Portugis di Malaka, Pati Unus harus kembali ke Jawa.  Di tahun 1518, Majapahit yang sudah lemah dan tidak perkasa seperti semula, dapat ditaklukkan. Kotaraja tidak dihancurkan, tetapi pusaka kerajaan diboyongnya menuju Demak. Sejak saat itu Pati Unus memproklamirkan diri sebagai raja sah pengganti Majapahit.

Umur kepemimpinannya tidak berlangsung lama, tahun 1521, Pati Unus meninggal di usia muda dan belum berputra. Sebagai gantinya, adik keduanya bernama Raden Trenggana menggantikan posisinya sebagai Sultan Demak. Sementara itu, adik pertama Pati Unus bernama Pangeran Sekar Seda Lepen (ayah Arya Penangsang) terbunuh oleh Raden Mukmin, anak Sultan Trenggana.

Di waktu Sultan Trenggana memerintah (1521 – ±1550), Demak mengalami kemajuan, wilayah pantai Jawa Barat bekas kekuasaan Majapahit dan kerajaan Supit Urang (Tumapel) masuk menjadi bagian Demak. Namun, Blambangan masih dibawah perintah raja Bali. Seiring pentingnya wilayah pantai Jawa di jalur perdagangan laut, Bandar (pelabuhan) Demak semakin maju, dapat disebutkan disini, pelabuhan Jepara, Tuban, Gresik, Jaratan menjadi semakin ramai. Penduduk dari kota Gresik dan Jaratan bahkan sampai mencapai angka 23.000 orang.