Cepu, BLORANEWS – Pelayanan kesehatan terus dikembangkan demi membangun sinergitas pelayanan secara terintegrasi mulai hulu hingga hilir. Persaingan pelayanan kesehatan ke depan semakin ketat, tak terkecuali kemajuan di Rumah Sakit (RS) Swasta.
Bupati Blora, Arief Rohman mengatakan keseriusannya dalam memberi masukan kepada para tenaga kesehatan (nakes). Menurutnya, jika hanya diam, maka ke depan akan tertinggal. Semuanya harus berinovasi mulai hulunya di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, hingga RSUD.
“Jangan sampai Puskesmas lebih nyaman merujuk ke RS swasta ketimbang RSUD daerah. Padahal dua-duanya merupakan faskes milik Pemerintah Daerah,” ucap Bupati Arief saat menghadiri Rapat Koordinasi Jejaring Rujukan RSUD dr. R. Soeprapto Cepu dengan Puskesmas se Kabupaten Blora, Selasa (12/7) siang di Grand Mega Cepu.
Turut hadir dalam Rakor ini, Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, Kepala Dinas Kesehatan dan seluruh Kepala Puskesmas se Kabupaten Blora.
Bupati meminta pasien cepat ditangani, tingkatkan kualitas SDM nakes. Ia juga tidak ingin ada penolakan dan komplain dari masyarakat atas sarana dan prasarana yang kurang mewadahi.
“Apalagi saat ini zaman media sosial. Kita salah sedikit saja langsung viral. Monggo sesarengan mbangun pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk Kabupaten Blora,” ujarnya.
Sebagai informasi, rencana pembangunan RSUD tipe D akan dibangun menempati lahan eks Puskesmas Randublatung yang ada di barat Kantor Camat Randublatung, akan dimulai 2023 mendatang. Berikutnya, RS Bhayangkara Polri juga akan dibangun di wilayah Kecamatan Kunduran.
“Usulan dan masukan dari Puskesmas, dan arahan dari Pak Bupati menjadi semangat kami untuk terus berbenah. Ke depan RSUD Cepu harus semakin baik,” terang Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, Fatkhur Rohim. (Jam).
